Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengajak DPD Dharma Murti sebagai organisasi penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang baru dikukuhkan, dapat mengambil peran aktif dalam mengembalikan dan mengasah kepekaan nurani umat manusia.

"Bergulirnya era global telah mengubah cara pandang umat manusia dan seolah-olah manusia dalam posisi menundukkan alam," katanya saat mengukuhkan pengurus DPD Dharma Murti di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Minggu.

Cok Ace dalam kesempatan itu menyebut peradaban manusia terbagi dalam tiga fase, yaitu primitif, tradisional dan modern. Pada masa kehidupan primitif, manusia hidup di bawah kekuasaan alam. Mereka hidup di alam tanpa berani menyentuh atau merusak alam.

Berikutnya pada era kehidupan tradisional, manusia hidup di tengah-tengah alam. "Apa yang disediakan semesta dimanfaatkan seperlunya untuk kesejahteraan masyarakat tradisional. Mereka selalu minta izin sebelum mengambil sesuatu dari alam, manusia dan alam hidup harmonis," ujarnya.

Baca juga: Kolom agama KTP warga Badui diisi penganut kepercayaan

Memasuki era kehidupan modern yang ditandai dengan keberhasilan manusia menginjakkan kaki di bulan, cara pandang manusia terhadap alam makin berubah.

Seolah-olah, ujar Cok Ace, manusia dalam posisi menundukkan alam. "Kita sudah sangat jauh melangkah. Di era saat ini, manusia cenderung lebih mengedepankan logika dan meninggalkan nurani," urainya.

Baca juga: DPR soroti pembinaan penganut aliran kepercayaan

Menyikapi persoalan tersebut, Penglingsir (tokoh) Puri Ubud ini sangat berharap keberadaan organisasi seperti Dharma Murti mengambil peran lebih aktif dalam upaya mengembalikan kepekaan nurani umat manusia. "Mari kita asah kepekaan nurani, karena sudah banyak kearifan lokal yang kita tinggalkan," ajaknya.

Sementara itu, Ketua Umum Dharma Murti IGN Jaman menyampaikan bahwa tujuan dibentuknya Dharma Murti adalah untuk membangun karakter intelektual sehingga terwujud manusia berbudi pekerti.

Organisasi ini berkomitmen pula ikut andil dalam upaya pemajuan budaya Bali. Dalam kesempatan itu, Jaman menyampaikan harapan agar penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bisa masuk dalam kurikulum mulai jenjang PAUD hingga sekolah menengah atas.
Baca juga: Tiga opsi pencatatan penganut kepercayaan dalam KTP
Baca juga: PDIP bersedia fasilitasi penganut kepercayaan bertemu Presiden
Baca juga: Kolom KTP untuk penganut kepercayaan

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019