Hasil uji lab negatif, artinya ikan tidak terjangkit virus "hog cholera" (kolera babi) dan aman untuk dimakan
Medan (ANTARA) - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara Zulfachri Siagian mengemukakan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium ikan di wilayah Perairan Belawan layak untuk dikonsumsi.
 
Simpulan tersebut, katanya di Medan, Jumat, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Balai Veteriner Medan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
 
"Hasil uji lab negatif, artinya ikan tidak terjangkit virus 'hog cholera' (kolera babi) dan aman untuk dimakan," katanya.
 
Dengan adanya hasil uji laboratorium tersebut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak takut dan ragu lagi untuk mengonsumsi ikan di Perairan Belawan.
 
"Jangan lagi terpengaruh dari media sosial yang mengajak tidak makan ikan. Kasihan nelayan mata pencariannya jadi terganggu," katanya.
 
Zulfahcri juga meminta kepada aparat kepolisian untuk menangkap oknum yang sudah membuang bangkai babi ke wilayah perairan yang sudah membuat resah masyarakat khususnya masyarakat nelayan.
 
"Pelaku pembuang bangkai babi harus ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum agar bisa menjadi efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya dimasa yang akan datang," demikian Zulfachri Siagian.

Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumut juga memastikan ikan yang beredar di Sumut tidak terpapar dan tercemar virus kolera babi meski banyak ditemukan bangkai babi yang dibuang ke sungai.

"DKP Sumut bersama Badan Karantina Belawan sudah mengambil sampel ikan nila dari Sungai Bederah dan Danau Siombak yang ditemukan bangkai babi," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumut, Mulyadi Simatupang.

Baca juga: Dinas Perikanan pastikan ikan di Sumut tidak terkena virus kolera babi

Baca juga: Dirjen: Kolera babi dan african swine fever tidak menular ke manusia

Baca juga: Terkait bangkai babi, Dinkes Medan imbau warga tak gunakan air sungai

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019