Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Renani Pantjastuti mengatakan guru harus kreatif dalam mengajarkan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) pada siswa.

"Guru harus kreatif, untuk menunjukkan bahwa belajar IPA itu penting. Sehingga mereka tertarik dan mendapat manfaat dari pelajaran itu," ujar Renani usai pembukaan simposium nasional guru IPA di Jakarta, Selasa.

Selama ini, kata dia, siswa kurang menyenangi mata pelajaran IPA dikarenakan guru gagal dalam mengajarkan sains yang aplikatif. Lebih banyak yang berbasis pada konten.

"Dari simposium ini, banyak praktik baik yang sudah dilakukan oleh guru-guru, dan kami harap bisa mendiseminasikannya lagi ke guru lainnya," terang dia.

Baca juga: Kemendikbud pastikan pelatihan guru berbasis zonasi berlanjut

Sejumlah praktik baik yang bisa didesiminasikan pada guru lainnya, mulai dari pelajaran fisika hingga kesiapsiagaan bencana. Dia berharap akan semakin banyak guru-guru IPA yang termotivasi untuk mengajarkannya secara kreatif.

Kegiatan inti dari simposium itu adalah forum saling berbagi pengalaman bagi guru-guru IPA terpilih, yang dikelompokkan dalam beberapa subtema.

Subtema tersebut terdiri dari penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA, strategi pembelajaran, penilaian pembelajaran, upaya peningkatan kinerja guru, pengembangan literasi dalam pembelajaran, strategi pembelajaran dalam jaringan, pengembangan media pembelajaran, pengembangan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, pengembangan pembelajaran IPA melalui ekstrakurikuler, pemanfaatan laboratorium IPA, dan strategi pembelajaran IPA di daerah 3T.

Dalam simposium itu juga diluncurkannya empat program Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) IPA, yakni Diklat Daring Masif dan Terbuka (Didamba), Media informasi kepala laboratorium IPA (De-Mikroskop), SIM Evaluasi Diklat (SimEDI), dan Mobil Pendidikan Semua Pintar Sains (Modis Pisan).

Baca juga: Kemendikbud utamakan teknologi digital
Baca juga: Sekjen Kemendikbud: Memakai TIK untuk pendidikan tak bisa ditawar

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019