Generasi muda saat ini harus bisa menghasilkan karya-karya yang positif dengan kreativitasnya, agar tidak terlalu banyak mengerjakan hal yang sia-sia.
Batam (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) turut mendukung perkembangan film nasional dan kreativitas para sineas melalui lomba film yang digelar Perum LKBN Antara Provinsi Kepulauan Riau.

"Generasi muda saat ini harus bisa menghasilkan karya-karya yang positif dengan kreativitasnya, agar tidak terlalu banyak mengerjakan hal yang sia-sia," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Persero, Yahya Kuncoro di Batam, Jumat.

Ia mengatakan, Pelni sebagai BUMN tidak selalu bicara tentang bisnis, melainkan juga turut mendukung kelestarian budaya dan upaya memajukan anak muda Tanah Air.

Lomba film pendek yang digelar Perum LKBN Antara Provinsi Kepri bertujuan mengembangkan dan meningkatkan potensi anak muda dalam berkarya khususnya di bidang sinematografi.

Baca juga: Galaxy Movie Studio jadi layanan konsumen belajar film

Pada tahun ini, lomba mengambil tema Budaya Manis Laku sebagai Citra Bangsa.

Tema tersebut menekankan tentang kehidupan masyarakat dengan berbagai karakter atau perilaku dalam tatanan sosial kehidupan berbangsa, karakter yang dimiliki suatu bangsa akan menjadi gambaran baik atau buruk bagi orang luar.

Budaya Manis Laku yang menjadi tema pada kegiatan ini mengajak masyarakat untuk bersikap tertib sosial, seperti sikap yang peduli dengan lingkungan.

"Indonesia ini memiliki banyak budaya, jadi kita harus terus melestarikannya dan kita tanamkan untuk generasi muda agar tidak berhenti sampai di generasi kita saja," lanjut dia.

PT Pelni sebagai BUMN yang bergerak di bidang pelayaran berkomitmen pula untuk peduli dengan lingkungannya.

"Kami juga terus menjaga kelestarian lingkungan dan alam, khususnya laut. Bentuk kepedulian kami diwujudkan dalam bentuk program–program kelestarian alam seperti pengelolaan terumbu karang, bahkan pembuatan Rumah Kelola Sampah," kata dia.
Baca juga: Pelni siapkan seluruh armada hadapi Natal dan Tahun Baru

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019