Jakarta (ANTARA) - DPRD DKI Jakarta menunda anggaran pembangunan sekolah SMKN 74 dengan asrama, hingga pengajuan anggaran tahun 2021, pasalnya
Dinas Pendidikan (Disdik) dianggap belum memberikan kajian ilmiah dan membahas bersama dewan terkait program tersebut.

Pendapat tersebut disampaikan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, M Taufik yang menyatakan sepakat pembangunan sekolah kejuruan berasrama yang ditujukan bagi anak dari keluarga tidak mampu namun berprestasi.

Baca juga: Anies: Jalur hukum unggahan Denny Siregar bukan prioritas DKI

Baca juga: Penundaan rehab 30 sekolah karena anggaran dipangkas

Baca juga: Anggaran Revitalisasi TIM dipotong Rp400 miliar


"Untuk itu, lebih baik pembangunan gedung sekolah berasrama ini ditunda tahun 2021. Serta dewan meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengajukan kajian untuk pembahasan bersama Komisi E DPRD," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.

Anggota Banggar dan juga Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma menegaskan pihaknya meminta kajian pendirian sekolah menegah kejuruan berasrama ini dibahas dahulu sebelum alokasi anggaran yang diusulkan Dinas Pendidikan disetujui.

Karenanya, dia juga meminta kegiatan pembangunan boarding school SMKN 74 di Jakarta Utara yang diusulkan dalam RAPBD 2020 ditunda hingga ada pembahasan bersama legislatif.

"Kami ingin memastikan sekolah kejuruan berasrama yang dibangun nantinya untuk anak dari keluarga tidak mampu, namun memiliki prestasi bisa bersekolah di situ. Karenanya ini ditunda dulu untuk tahun depan sampai kajiannya matang," ujarnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Saefuloh Hidayat memaparkan, pihaknya mengusulkan pembangunan gedung SMKN 74 berasrama di Jakarta Utara pada RAPBD tahun 2020 sekitar lebih darj Rp106 miliar.

"Setelah fisik gedung sekolah dan asrama rampung dibangun akhir 2020, kami akan mengajukan anggaran pemenuhan fasilitas pendukung di tahun berikutnya sehingga pada tahun ajaran 2021/2022 sudah siap dimulai untuk mendidik anak-anak tidak mampu namun berprestasi," ujar Syaefuloh.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019