kalau sel telur baik, sperma baik, plasenta baik, hasilnya tidak akan stunting
Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo mengingatkan kepada pasangan suami istri untuk mempersiapkan diri sejak 200 hari sebelum kehamilan bila ingin melahirkan anak yang cerdas.

Hasto saat memberikan sambutan dalam pertemuan bersama anggota Polri dan anggota Bhayangkari di Purworejo, Jumat, menerangkan bahwa pasangan suami istri membutuhkan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan sel sperma dan sel telur yang baik.

"Dua ratus hari sebelum hamil konsumsi asam folat. Kalau laki-laki konsumsi zinc. Kalau sel telur baik, sperma baik, plasenta baik, hasilnya tidak akan stunting," kata Hasto.

Baca juga: Menko PMK ingatkan pentingnya 1.000 hari pertama saat rakornas
Baca juga: Ahli gizi: Penuhi gizi 1000 hari pertama anak untuk cegah stunting


Hasto yang memiliki latar belakang sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan menjelaskan bahwa pembentukan sel telur dimulai sejak 200 hari sebelum kemunculan yang dipengaruhi oleh asupan makanan yang dikonsumsi si ibu.

Asam folat atau vitamin B9 mempengaruhi pembentukan sel telur dan juga plasenta yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Sementara zat gizi zinc atau seng berperan terhadap pembentukan sel sperma yang sehat dan baik.

Menurut Hasto, apabila sel sperma dan sel telur yang baik dan sehat kemudian dilanjutkan dengan pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan hasilnya akan melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Baca juga: Kekerdilan ditentukan dalam 4 bulan pertama masa kehamilan
Baca juga: Pemerintah perluas layanan gizi dengan pemberian tablet tambah darah


"Kalau mau buat mobil bagus kan pabriknya juga harus bagus dulu, kalau melahirkan generasi unggul ya 'pabriknya' harus disentuh," kata Hasto menganalogikan.

Hasto menyarankan pasangan suami istri untuk mengonsumsi makanan bergizi saat sedang merencanakan kehamilan. Asam folat banyak terdapat pada sayur-sayuran hijau dengan catatan tidak dimasak terlalu lama.

Selain ada pada sayuran hijau seperti bayam, asam folat juga banyak terdapat di hati sapi. Sementara zinc juga banyak pada hati sapi, kuning telur, daging merah, serta jamur.

Hasto yang merupakan mantan Bupati Kulon Progo mengatakan saat menjabat pernah membuat kebijakan pada para petani untuk menanam padi yang sudah difortifikasi secara alami sehingga beras yang dihasilkan mengandung zinc.

Hasto juga menyarankan agar jangan mencuci beras secara berlebihan supaya kandungan asam folat yang terdapat pada kulit ari beras tidak hilang.

Baca juga: Tak semua suplemen bermanfaat untuk kesehatan tubuh
Baca juga: Berencana hamil? Jangan lupa konsumsi asam folat


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019