kondisi cuaca di lokasi kejadian dilaporkan hujan lebat disertai petir
Timika (ANTARA) - Seorang pendulang emas tradisional bernama Dengsiangle dilaporkan meninggal dunia akibat tersambar petir di sekitar Mile 37, Kali Kabur, Timika, Papua, Sabtu, saat hujan deras.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan/SAR Timika Monce Brury yang dihubungi Antara di Timika, Sabtu, mengatakan jenazah korban sementara dievakuasi oleh personel SAR gabungan menuju kamar jenazah RSUD Mimika.

"Sementara ini jenazah korban sedang dalam proses evakuasi ke kamar jenazah RSUD Mimika," kata Monce.

Baca juga: Lima warga tersambar petir di Jasinga Bogor, dua tewas
Baca juga: Jenazah Brimob tersambar petir dimakamkan di Siak


Berdasarkan informasi yang diterima Kantor SAR Timika dari rekan korban atas nama Simon Rahayaan, korban tersambar petir di lokasi pendulangan di sekitar Mile 37, Kali Kabur sekitar pukul 16.30 WIT.

Saat kejadian itu, hujan lebat mengguyur kawasan Kota Timika dan sekitarnya.

"Setelah menerima laporan, kami langsung memberangkatkan tim rescue ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban. Kondisi cuaca di lokasi kejadian dilaporkan hujan lebat disertai petir," jelas Monce.

Proses evakuasi korban cukup sulit lantaran kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta lokasi tersebut cukup jauh dari ruas jalan.

Selain dari Kantor SAR Timika, personel yang terlibat dalam proses evakuasi jenazah korban yaitu sejumlah anggota Polsek Kuala Kencana dan rekan kerja korban.

Baca juga: 3 siswa didik polisi tewas tersambar petir di Gunung Ringgit
Baca juga: Dua warga Pamekasan disambar petir
Baca juga: Dua warga Batanghari tersambar petir, satu meninggal

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020