Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan status siaga waspada menyusul aktivitas angin Muson Asia yang bergerak di wilayah Sulawesi Selatan hingga dua hari terakhir yang menjadikan sejumlah daerah terendam banjir akibat intensitas curah hujan tinggi.

"Saat ini curah hujan dengan intensitas lebat dan sedang masih mengguyur sejumlah wilayah pesisir bagian barat serta wilayah selatan di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Esti Kristanti di Makassar, Ahad.

Selain itu, BMKG mengeluarkan himbauan siaga banjir dan waspada bencana alam di sejumlah wilayah Sulsel, mengingat dari pantauan pergerakan curah hujan yang hampir merata dengan intensitas lebat hingga 50 milimeter.

Tidak hanya itu, pergerakan angin Muson Asia yang bergerak dari Filipina menuju wilayah Sulawesi juga berdampak di Kota Makassar dan sekitarnya seperti Kota Pare-pare, Kabupaten Pinrang, Barru, Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, Takalar, Gowa, Jeneponto serta sejumlah kabupaten lainnya di Sulsel, dengan status siaga banjir dan angin kencang.

Baca juga: Perairan di Sulbar diterjang gelombang setinggi empat meter

Baca juga: BMKG: Tidak ada zona megathrust di Selat Makassar

Baca juga: Gunakan kacamata khusus, warga saksikan gerhana di Pantai Losari


Kondisi ini dikarenakan menguatnya angin Muson Asia di wilayah Sulsel dan sekitarnya dan kemudian peningkatan pergerakan konferensi atau pertemuan angin serta suhu muka air laut di sekitar wilayah perairan Makassar yang menimbulkan pertumbuhan awan konvektif, terutama di perairan selat Makassar yang tidak hanya menyebabkan terjadi hujan dengan intensitas sedang serta lebat disertai angin kencang.

"Oleh karena itu, BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan status siaga waspada di wilayah Provinsi Sulsel berdasarkan analisis peta berbasis dampak," katanya.

Sebelumnya, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Takalar, Gowa.

Sementara untuk Moderate Sea atau gelombang air laut antara 1.25-2.5 meter terjadi di Perairan Pare-Pare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, di Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian utara, Perairan timur Kepulauan Selayar, dan Laut Flores bagian utara.

Untuk Rough Sea, Gelombang air laut mencapai 2.5-4.0 meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores bagian barat, Perairan Pulau Bonerate ke Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate ke Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian timur.

Berdasarkan infomasi dari BPBD Sulsel, terjadi bencana banjir dan angin kencang di enam kabupaten, masing masing di Kabupaten Soppeng, Sidrap, Pinrang dan Pare-pare sebagian wilayah tergenang banjir. Di Kabupaten Maros, Barru dan Wajo terdampak angin kencang dan puting beliung.*

Baca juga: BMKG: kelembaban udara di Makassar meningkat

Baca juga: Kemenag bersama BMKG-mahasiswa Unhas pantau hilal di Pantai Padongko

Baca juga: Gempa Banggai 6,9 magnitudo terasa sampai Makassar

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020