Jakarta (ANTARA) – Amazon Web Services (AWS) mempermudah pemanfaatan teknologi-teknologi digital baru (emerging technology), seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning, dalam berbagai fitur di ekosistem berbasis cloud. Kemudahan itu diwujudkan dalam berbagai fitur berlandaskan customer experience yang dipakai dalam eksperimen inovasi.

Olivier Klein, Head of Emerging Technologies AWS Asia-Pasific, menjelaskan, perubahan besar yang terjadi saat ini terutama didorong oleh inovasi digital terbaru, seperti misalnya pada layanan transportasi berbasis daring.

“Dengan pemanfaatan teknologi secara tepat, hal itu bisa membuat model bisnis baru, melakukan penetrasi pasar, dan menambah pelanggan baru,” ujarnya.

Menurut Olivier, teknologi baru itu memungkinkan munculnya berbagai inovasi mutakhir seperti kendaraan mandiri (autonomous vehicle), drone, voice assistants, chatbots, personalized experiences, fraud detection. 

“Juga, inovasi terbaru seperti robotic fulfillment, computer assisted health diagnosis, intelligent manufacturing, augmented realities, biometric identities, genomics and personalized medication,” paparnya.

Namun, lanjut dia, semua aplikasi yang dibangun masih berorientasi pada manusua (human centric). Dahulu, kita harus mengetik di komputer dan membuat bahasa pemograman untuk membangun aplikasi digital. Sekarang kita bisa berbicara dengan komputer untuk melahirkan inovasi digital terbaru. Komputer dapat mengenali suara dan wajah (face recognition). 

“Hal itu mungkin karena semakin banyak data yang tersedia, computer makin pintar, dan di atas itu ada artificial intelligence dan machine learning,” ujarnya.

Dia mencontohkan, Amazon Go sebagai salah satu gerai ritel tanpa pelayanan manusia. Hal itu dimungkinkan karena di atas gerai ritel tersebut dipasang berbagai macam kamera untuk diambil datanya dan dimasukkan dalam computer vision model. Dengan demikian, computer dapat menganalisis dan memverifikasi pembelian customer secara real time.

“Misalnya di Amazon ada 50 juta code deployments pada 2014, itu berarti rata-rata 1,5 deployments per detik,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, AWS telah membuat 4-5 fitur baru setiap hari agar mendukung kelincahan bisnis dan kecepatan yang dibutuhkan customer. “Kami ingin terus memberikan customer new capability, yang 90% di antaranya berdasarkan feedback customer,” tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020