Jadi intinya, bisnis yang cocok untuk anak kuliahan atau generasi milenial itu ialah bisnis yang enggak perlu modal besar dan bisnis yang menggunakan kreativitas.
Bandung (ANTARA) - Co-Founder SEMA EDU yang juga Wakil Sekretaris Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung, Jawa Barat, Fauzan Kemal Akbar mengatakan salah satu bisnis yang cocok digeluti oleh generasi milenial, khususnya para mahasiswa yang sedang melangsungkan pendidikan di bangku perkuliahan ialah re-selling.

"Bisnis yang cocok untuk anak kuliah ialah re-selling karena bisnis ini lebih flexibel. Jadi produknya sudah ada tinggal dijual saja," kata Fauzan Kemal Akbar seusai menjadi pembicara pada acara Program "Pop Up Campus" bertema "Be the Future Starter with AXIS" yang diadakan oleh PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) di Kampus Universitas Widyatama Bandung, Senin.

Fauzan yang menjadi narasumber pada sesi acara dengan topik "Cari Duit atau Cari Ilmu" ini mengatakan selain re-selling, bisnis lain yang cocok digeluti oleh anak kuliah adalah bisnis yang menggunakan sosial media.

"Jadi intinya, bisnis yang cocok untuk anak kuliahan atau generasi milenial itu ialah bisnis yang enggak perlu modal besar dan bisnis yang menggunakan kreativitas," kata dia.

Baca juga: Teten dukung Gerakan Papua Muda Inspiratif lahirkan wirausaha di Papua

Selain itu, Fauzan juga mengingatkan mahasiswa yang hendak memulai bisnis agar menyiapkan mental terlebih dahulu agar bisa bertahan menjalankan bisnisnya.

"Mental yang harus disiapkan, enggak ada satu pun pengusaha yang memulai bisnis dia bisa langsung menjadi kaya karena bisnis, bisnisnya langsung sukses. Bisnis itu usaha yang tidak pasti karena sekelas pengusaha besar pun bisa saja dalam sekejap dia menjadi jatuh bisnisnya. Jadi mentalnya harus benar-benar disiapkan," kata dia.

Menurut dia, saat ini tuntutan untuk mencari penghasilan di usia dini semakin tinggi karena perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat.

"Karena kegelisahan teman-teman mahasiswa itu, terlebih bisnis itu sekarang lagi nge-tren. Itu membuat mereka galau karena disaat mereka ingin memulai bisnis, tuntutan kuliah semakin tinggi juga, belum lagi orang tua," kata dia.

Dia mengatakan mencari penghasilan di usia dini dan mencari ilmu di bangku perkuliahan adalah dua hal yang sama-sama penting.

"Ketika kita memulai berbisnis saat kuliah, jangan menunda-menunda tugas kuliah dan pilih bisnis yang tidak menyita waktu dan tenaga," kata dia.

Baca juga: Kemenperin bidik empat persen populasi penduduk Indonesia berwirausaha

Sementara itu, Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti menambahkan acara Program "Pop Up Campus" bertema "Be the Future Starter with AXIS" merupakan upaya pihaknya untuk mengajak mahasiswa agar bersiap-siap memasuki dunia kerja.

Sofia mengatakan melalui program ini AXIS mengajak mahasiswa untuk mempersiapkan diri guna memasuki dunia kerja di masa depan.

"Untuk itu, AXIS menghadirkan sejumlah figur profesional muda, pengusaha, termasuk juga dari kalangan akademisi guna membagikan pengetahuan dan informasi, juga pengalaman yang dapat menjadi referensi para peserta untuk meningkatkan daya saing dan kemampuan mereka ke depan," kata dia.

Dia mengatakan mempersiapkan diri menjelang kelulusan sangat perlu bagi mahasiswa. Banyak di antara mereka begitu lulus langsung bingung harus berbuat apa.

"Apakah akan bekerja sebagai profesional atau buka bisnis sendiri, atau jadi pekerja sosial? Mereka bingung karena memang tidak menyiapkan diri sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Hipmi siap berkontribusi tingkatkan perekonomian Kota Depok

Hal ini bisa terjadi karena memang tidak banyak saluran informasi yang menyediakan panduan untuk bersiap diri itu.

"Nah, melalui acara Pop Up Campus ini, AXIS berusaha membantu mereka agar tidak bingung lagi dan mengerti apa yang harus dilakukan sebelum lulus," kata dia.

Beberapa seminar dengan topik menarik bisa mahasiswa dapatkan pada acara ini, seperti antara lain "Cewek Juga Bisa Jadi Leader!" dengan pembicara VP HR Kaskus and Head of HR Gdp Labs, Deny Rozalia dan Head of Channel Supply dan Budget Control XL Axiata, Ratih Wulan Utoyo.

Lalu ada juga topik "Cari Duit atau Cari Ilmu" oleh Co-Founder SEMA EDU dan Wakil Sekretaris Umum BPC HIPMI Kota Bandung, Fauzan Kemal Akbar dan Brand Manager Men’s Biore PT KAO Indonesia, Dias Aditya.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020