Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa'aduddin Djamal resmi menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) periode 2020-2022 setelah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional Luar Biasa PP Perpani di Jakarta, Kamis (27/2) malam.

Illiza yang menggantikan Kelik Wirawan itu pun mengaku siap berkorban memajukan olahraga panahan Indonesia.

"Tentu dari konsekuensi anggaran, perjuangan kebijakan dan sebagainya tentu menjadi perhatian saya. Keberadaan saya di Komisi X mungkin tepat. Memang itu menjadi tempat saya, dan ketika saya mengambil ini akan ada dampak lebih bagi saya dan teman-teman Perpani," kata Elliza.

Mantan Wali Kota Banda Aceh itu juga mengaku bahwa sebelum maju mencalonkan diri sebagai ketua umum, ia telah mendapatkan dukungan dari pimpinan dan anggota Komisi X DPR RI.

"Untuk mengolah organisasi butuh dukungan politik, baik dari pimpinan tertinggi presiden hingga menteri. Saya sudah direstui. Beliau mempersilakan, saya bismillah dan istiqomah. Kemudian, saya sudah sampaikan pimpinan Komisi X untuk mendukung," ucapnya.

Baca juga: Capai target SEA Games, tim panahan kini fokus menuju Olimpiade

Illiza menjadi satu-satunya calon yang diusung untuk menggantikan Kelik yang memutuskan mundur akibat masalah internal keluarganya. Kelik resmi mundur dari jabatan Ketua Umum PP Perpani sejak Desember 2019.

Kemudian Illiza yang merupakan Politikus Partai Partai Persatuan (PPP) itu pun terpilih menjadi ketua umum baru setelah mendapatkan dukungan dari 24 Pengurus Provinsi.

Cabang olahraga panahan telah memastikan mengirim dua perwakilan atletnya ke Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor recurve individu putri dan recurve individu putra.

Baca juga: Panahan bidik satu tiket Olimpiade dari nomor beregu

Namun hingga kini, atlet panahan Indonesia belum memulai pelatnas untuk persiapan Olimpiade 2020 lantaran belum mendapatkan anggaran dari Kemenpora.

PP Perpani yang mengusulkan dana sekitar Rp13 milyar itu harus terlebih dulu lolos review Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan proposalnya untuk kemudian melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pelatnas Olimpiade bersama Kemenpora demi pencairan anggaran tersebut.

Baca juga: Tim panahan Indonesia targetkan kirim 8 atlet ke Olimpiade 2020 Tokyo

Baca juga: Menpora janji segera carikan solusi masalah tiap cabang olahraga

Baca juga: Catatan prestasi panahan Indonesia lima tahun terakhir










 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020