Kami berharap penelitian bukan hanya berakhir pada artikel atau laporan. Penelitian seharusnya mempunyai efek kesejahteraan melalui pemanfaatan produk yang dihasilkan
Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi (Rakor) LPPM PTN-BH se-Indonesia pada 2020.

Kegiatan itu dirangkaikan dengan seleksi proposal Program Penelitian Kolaborasi Indonesia (PPKI) 2020 di Aula PKP, Gedung LPPM Unhas Kampus Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kepercayaan kepada Unhas untuk menjadi tuan rumah pertemuan yang membahas pengembangan riset PTN-BH.

“Kegiatan ini kita harapkan bisa membantu menciptakan ekosistem yang mendukung penelitian dalam upaya memajukan perekonomian yang berefek langsung kepada masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan melalui rakor tersebut diharapkan menghasilkan keputusan dalam rumusan kerja sama yang arahnya mengembangkan riset lebih baik untuk kesejahteraan dan menaikkan perekonomian masyarakat.

"Kami berharap penelitian bukan hanya berakhir pada artikel atau laporan. Penelitian seharusnya mempunyai efek kesejahteraan melalui pemanfaatan produk yang dihasilkan. Bagaimana setiap penelitian ini diharapkan mampu mendorong ekonomi, terutama UMKM, melalui pemanfaatan teknologi,” kata Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Ketua LPPM Unhas Prof Dr Andi Alimuddin Unde, M.Si menjelaskan rakor itu bertujuan membahas manajemen serta luaran (output) riset dari setiap PTN-BH.

“Kesempatan ini kita gunakan untuk berdiskusi mengenai kualitas riset. Selain itu, nantinya kita juga akan 'sharing' pengalaman di antara PTN-BH yang hadir tentang fokus riset yang dikembangkan," katanya.

"Melalui 'sharing' ini, maka kita berusaha memperkecil risiko dari riset, sekaligus memikirkan langkah strategis dalam mengembangkan riset yang sudah ada agar berdampak langsung pada masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan rakor juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan "reviewer" dari 11 PTN-BH. Hal ini dimaksudkan agar penilaian terhadap proposal PPKI bisa dinilai secara objektif dari setiap perwakilan "reviewer".

Melalui rakor tersebut, para peneliti dari PTN-BH bisa mengemukakan permasalahan atau kesulitan yang sering dihadapi sekaligus memikirkan bersama upaya apa yang akan dilakukan dalam mengatasinya.

Sesuai jadwal, rencananya kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu (29/2). Untuk hari pertama, usai pembukaan kemudian dilanjutkan dengan presentasi proposal PPKI dan diskusi panel, demikian Andi Alimuddin Unde.

Baca juga: Menristek dikti resmikan Unhas sebagai PTNBH

Baca juga: Pemerintah kucurkan dana riset Rp514 miliar untuk PTN badan hukum

Baca juga: APTISI minta Mendikbud tidak hanya mendengar masukan dari PTN

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020