Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pemerintah NTT akan segera mengambil alih pengelolaan PT.Semen Kupang guna mengoptimalkan produksi semen bagi kebutuhan masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini.

"Pemerintah NTT akan mengambil alih pengelolaan PT Semen Kupang, karena saat ini produksi semen PT.Semen Kupang belum maksimal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan semen di NTT," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ketika dihubungi Antara di Pantai Aili Maloba, Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu (29/2/2020).

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu terkait keinginan Pemerintah NTT untuk mengambil alih pengelolaan PT Semen Kupang.

Baca juga: Semen Kupang belum mampu penuhi permintaan masyarakat NTT

Menurut Viktor, kebutuhan semen di Nusa Tenggara Timur setiap tahun mencapai 1,2 juta ton/ tahun dan kebutuhan semen di Negara Timor Leste mencapai 600 ribu ton/tahun.

Namun produksi semen yang dilakukan PT Semen Kupang selama ini menurut dia hanya mampu mencapai 250 ribu ton.

"Produksi Semen Kupang saat ini hanya mampu mencapai 250 ribu ton/tahun dengan kondisi pabrik yang sangat buruk dan selalu mengalami kerusakan," tegas Viktor yang didampingi Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu.

Baca juga: Presiden tinjau pabrik Semen Kupang

Ia mengatakan, Pemerintah NTT akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar dari APBD untuk mendukung pengambil alihan pengelolaan pabrik Semen Kupang, sehingga Pemerintah NTT memiliki saham mencapai 80 persen pada PT Semen Kupang.

Pemerintah NTT menurut politisi partai NasDem ini akan bekerjasama dengan pengusaha dari China untuk mengelola PT Semen Kupang.
Sejumlah penari menyambut Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu (29/2/2020) (Antara/ Benny Jahang)

"Apabila penanganan virus Corana di China sudah selesai maka proses kerjasama pengambil alihan pengelolaan PT Semen Kupang akan segera dilakukan," tegasnya.

Dia mengatakan, NTT memiliki bahan baku berupa batu kapur untuk bahan baku Semen yang melimpah, sehingga sangat disesalkan potensi SDA yang melimpah itu tidak dikelola optimal bagi peningkatan produksi semen yang berdampak pada peningkatan pendapatan daerah ini.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020