ingin melihat secara langsung kapasitas dan fasilitas produksi kereta api di PT INKA
Madiun (ANTARA) - Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan mengunjungi PT Industri Kereta Api (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur guna meninjau proses pembuatan kereta api pesanan negara tersebut.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan kunjungan Menteri Perkeretaapian Bangladesh tersebut juga untuk menindaklanjuti kerja sama dengan PT INKA yang selama ini telah terjalin baik.

"Kunjungannya dalam rangka ingin melihat secara langsung kapasitas dan fasilitas produksi kereta api di PT INKA (Persero). Terutama pembuatan KA pesanannya," ujar Budi Noviantoro kepada wartawan di sela menerima kunjungan rombongan delegasi Bangladesh di Madiun, Minggu siang.

Menurut dia, PT INKA telah masuk ke pasar Bangladesh sejak tahun 2005. Khusus kerja sama di bidang perkeretaapian, PT INKA telah memproduksi pesanan sebanyak 450 unit gerbong, dengan nilai pengadaan mencapai sekitar 181,6 juta dolar AS.

Baca juga: Bangladesh ingin tingkatkan kerja sama perkeretaapian dengan Indonesia

Pada tahap pertama, Bangladesh memesan 50 kereta penumpang. Kemudian 150 kereta lagi dan saat ini PT INKA masih menyelesaikan pesanan 250 kereta.

Dari jumlah pesanan 250 kereta itu, sebanyak 50 unit di antaranya kereta tipe "Broad Gauge" (BG) dan 200 unit kereta tipe "Meter Gauge" (MG).

Dari 200 kereta itu, sebanyak 136 unit telah dikirim, sedangkan 64 unit lainnya saat ini masih dalam proses pengerjaan. PT INKA menargetkan seluruh pesanan dapat terselesaikan pada bulan Juli tahun 2020.

"Mudah-mudahan Juli ini sudah selesai dan bisa dikirim semua. Kita berharap kalau ada tender lagi, kita ikut lagi," kata Novi, sapaan akrab Budi Noviantoro.

Baca juga: Erick Thohir: BUMN akan ikut tender 1.050 gerbong kereta Bangladesh

Selain melihat pembuatan kereta di "workshop" PT INKA, dalam kunjungan tersebut, Nurul Islam Sujan bersama rombongan juga membicarakan potensi kerja sama bidang perkeretaapian untuk tahap selanjutnya.

Hal itu guna menjawab potensi besar seiring dengan pengembangan dan perluasan jaringan kereta api di seluruh 64 distrik yang ada di Bangladesh serta modernisasi sistem perkeretaapian yang terintegrasi di negara tersebut. Dengan demikian, Bangladesh masih akan membutuhkan kereta api lebih banyak lagi.

Atas peluang tersebut, PT INKA (Persero) menargetkan siap kembali menjalin kerja sama dengan Bangladesh untuk tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Lagi, PT INKA kirim 26 gerbong kereta ke Bangladesh
Baca juga: Kontribusi Indonesia bagi sektor transportasi Bangladesh

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020