Insentif bagi turis asing tetap dijalankan, yang diskon sebenarnya mulai 1 Maret ini, tapi asosiasi ingin membuat satu dasar hukumnya, jadi kami tunggu, setelah itu jalan diskonnya, ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kebijakan diskon tiket pesawat terbang tetap dilaksanakan meski Indonesia juga menemukan dua  warganya positif terkena penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (COVID-19).

"Sekarang kan baru mau dijalankan, tinggal tanggalnya kapan mau dilaksanakan. Sudah 'firm', tidak perlu dievaluasi. Nanti setelah 3 bulan baru dievaluasi," kata Budi Karta di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan dua  warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit COVID-19 dan sedang dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso sejak 1 Maret 2020.

Baca juga: Presiden: Diskon tiket pesawat tidak akan perluas sebaran Virus Corona

Pada pekan lalu, pemerintah menyatakan akan memberikan insentif berupa diskon tiket pesawat untuk memulihkan kembali sektor pariwisata yang terhantam dampak virus corona. Diskon ini akan diberikan mulai 1 Maret 2020.

"Insentif bagi turis asing tetap dijalankan, yang diskon sebenarnya mulai 1 Maret ini, tapi asosiasi ingin membuat satu dasar hukumnya, jadi kami tunggu, setelah itu jalan diskonnya, kalau insentif itu domainnya Menteri Pariwisata," ungkap Budi.

Namun Budi juga mengatakan ada kemungkinan pemerintah bakal menerapkan pembatasan penerbangan dari dan ke sejumlah negara tertentu seperti yang dilakukan ke China.

"Potensinya ada pembatasan, indikator banyak tapi kemungkinan ke 4 negara yaitu Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran," ungkap Budi Karya.

Budi mengaku kebijakan itu akan didiskusikan lagi dengan Menteri Koordirnator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Diskon tiket pesawat  diberikan hingga separuh harga alias 50 persen dari harga tiket.

Potongan harga tersebut akan diberikan untuk 25 persen kursi per pesawat yang terbang ke 10 destinasi pilihan selama 3 bulan sejak 1 Maret sampai 31 Mei 2020.

Baca juga: Genjot pariwisata, Kemenhub beri Rp500 miliar diskon tiket pesawat

Pemerintah memberikan diskon untuk tiket pesawat mulai dari 45-50 persen. Pertama, diskon diberikan sebesar 45 persen dari harga tiket untuk penerbangan pada maskapai "full service".

Kedua, untuk pesawat medium class akan diberikan diskon tiket sebesar 48 persen. Ketiga maskapai "low cost carrier" akan mendapatkan diskon 50 persen dari harga tiket.

Diskon diberikan untuk penerbangan ke 10 destinasi wisata pilihan, yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit-Danau Toba, Tanjung Pandang, dan Tanjung Pinang.

Setidaknya akan ada 430 ribu tiket yang akan didiskon selama tiga bulan ke depan.

Total pemerintah menggelontorkan sekitar Rp500 miliar untuk diskon 30 persen kepada semua penerbangan ke 10 destinasi wisata.
Kemudian 20 persen diskon diberikan dari kontribusi Pertamina, Angkasa Pura I dan II, serta AirNav.

Baca juga: Sambut diskon tiket pesawat, Belitung siapkan puluhan ajang wisata

Detilnya, Pertamina berkontribusi pada 15 persen diskon, 5 persen sisanya merupakan kontribusi dari Angkasa Pura I dan II serta AirNav.

Hingga Selasa (3/3) sore terkonfirmasi di dunia ada 90.427 orang yang terinfeksi virus corona dengan 3.116 kematian, dan sudah ada 47.928 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.143 kasus, Korea Selatan 4.335 kasus, Italia 2.036 kasus, Iran 1.501. Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020