Kejutan dari Bank Sentral AS semalam yang memangkas suku bunga acuannnya 50 bps menjadi 1-1,25 persen, bisa membantu memulihkan penguatan rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta Rabu pagi menguat dipicu penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Pada pukul 10.00 WIB, rupiah bergerak menguat 116 poin atau 0,81 persen menjadi Rp14.167 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS.

"Kejutan dari Bank Sentral AS semalam yang memangkas suku bunga acuannnya 50 bps menjadi 1-1,25 persen, bisa membantu memulihkan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Ariston menuturkan pemangkasan suku bunga oleh The Fed kali ini lebih dalam dari biasanya yang hanya 25 bps.

Secara umum, lanjutnya, reaksi pasar beragam menanggapi aksi The Fed ini. Ini terlihat dari pergerakan aset berisiko yang tidak semuanya menguat.

Baca juga: Dolar menukik setelah Fed pangkas suku bunga untuk perangi corona

"Respon dari The Fed ini juga diartikan bahwa wabah Corona sangat serius memberikan dampak negatif ke perekonomian. Apalagi virus ini masih menunjukkan peningkatan penyebaran di beberapa negara," ujar Ariston.

Selain The Fed, rangkaian stimulus sudah dan akan dilakukan beberapa negara terutama yang terkena imbas wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

Bank sentral Australia juga sudah memangkas suku bunga nya menjadi 0,5 persen kemarin. Bank sentral Jepang sudah melakukan pembelian obligasi senilai 500 miliar yen.

Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan stimulus. Sedangkan pemerintah Korea Selatan merencanakan anggaran untuk stimulus.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.171 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.222 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat signifikan, ditopang stimulus moneter Bank Indonesia


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020