Jember (ANTARA News) - Ribuan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Jember mengajukan permohonan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di Kantor Imigrasi Jember, Jatim.

Kepala Kantor Imigrasi Jember, Jon Rais, Minggu, mengatakan, jumlah calon TKI yang mengajukan SPLP di kantornya tergolong kategori tinggi karena tiap bulan rata-rata sebanyak 400 hingga 600 orang.

"Sepekan di bulan Maret ini sudah hampir seratus orang yang mengajukan SPLP," katanya.

Selama bulan Januari tercatat sedikitnya 632 calon TKI yang mengajukan SPLP dan bulan Februari tercatat sebanyak 484 calon TKI.

Data di Kantor Imigrasi Jember, jumlah TKI yang mengajukan permohonan SPLP tahun 2007 tercatat 9.947 orang dan tahun 2008 sebanyak 9.947 orang.

"Sebagian besar yang mengajukan SPLP adalah calon tenaga kerja wanita (TKW)," katanya.

Ia mengimbau kepada calon TKI melalui penyalur jasa TKI untuk memproses SPLP sesuai dengan prosedur dan tidak menggunakan jasa calo.

"Masih banyak calon TKI yang tertipu calo sehingga menjadi TKI ilegal di negara tujuan," katanya.

Secara terpisah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatim, Mohammad Cholily mengatakan setiap hari sedikitnya 15 hingga 20 Warga Jember yang berangkat keluar negeri untuk menjadi TKI.

Di Kabupaten Jember juga masih banyak calo TKI yang melakukan penipuan terhadap calon TKI pada saat memproses SPLP sehingga jumlah TKI ilegal dan tidak memiliki dokumen cukup banyak.

"Hasil penelitian yang perrnah dilakukan SBMI dengan pihak lain, sedikitnya 80,6 persen calon TKI yang mendaftarkan diri melalui calo. Ini merugikan calon TKI sendiri," katanya.

SBMI Jatim, kata dia, mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk menindak tegas calo TKI yang menyebar hingga pelosok desa di Kabupaten Jember.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009