Usulan tersebut disampaikan Gubernur Kalbar dengan melihat perkembangan situasi terkini, dimana terdapat tiga warga Saraway-Malaysia yang terjangkit virus tersebut.
Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan usulan kepada Kementrian Perhubungan RI untuk menutup sementara rute penerbangan dari dan ke Pontianak-Kuching, Pontianak-Kuala Lumpur untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 di Kalbar.

Usulan tersebut disampaikan Gubernur Kalbar dengan melihat perkembangan situasi terkini, dimana terdapat tiga warga Saraway-Malaysia yang terjangkit virus tersebut.

"Kalbar dengan Sarawak berbatasan langsung, sehingga ini sangat dekat dengan kita. Untuk melakukan tindakan pencegahan. makanya kita usulkan penghentian penerbangan sementara dari dan ke Pontianak-Kuching, Pontianak-Kuala Lumpur, mengingat negara tetangga kita sudah menyebar virus tersebut," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.

Untuk menguatkan usulan tersebut Gubernur Kalbar sudah melayangkan surat kepada Kementrian Perhubungan,  menyampaikan bahwa dalam menyikapi perkembangan penyebaran Covid-19 di berbagai belahan dunia dan di Indonesia, memandang bahwa Kalimantan Barat yang memlilki penerbangan Internasional ke dan dari negara terjangkit seperti Malaysia telah menimbulkan ancaman yang nyata bagi masyarakat dl wilayah Kalimantan Barat.
Baca juga: Pontianak bentuk tim koordinasi waspada COVID-19

"Berdasarkan data resmi yang dirilis WHO tanggal 12 Maret 2020, di Malaysia telah ada 129 kasus Covid-19 terkonflrmasi. Sementara data Kementenan Kesultanan Malaysia mencatat 158 kasus terkonfirmasi dan masih terdapat 319 orang menunggu hasil pemeriksaan Iaboratorium," tuturnya.

Jumlah kasus ini cenderung semakin bertambah setiap hari, sehingga dengan adanya penerbangan intenasional langsung dari Malaysia ke Pontianak telah menciptakan faktor risiko dan sugesti negatif di masyarakat Kalimantan Barat.

Sementara itu, Bandara Internasional Supadio sekarang melayani penerbangan langsung Pontianak Kuching setiap hari sebanyak 2 kedatangan dan 2 keberangkatan. Sedangkan penerbangan Pontianak Kuala Lumpur setiap hari aktif sebanyak masing-masing 1 kali kedatangan dan kebarangkatan.
Baca juga: Malaysia minta warganya tangguhkan perjalanan ke Bali

Selama periode tahun 2019 di Bandara Supadlo tercatat 1.101 kedatangan internasional dengan 109.388 penumpang, dan 1.088 keberangkatan Internasional dengan 110.155 penumpang. Total pergerakan pesawat 2.189 kali dengan 219.543 penumpang. Selama penode Januari sampai Februari 2020 tercatat 181 kedatangan Internasional dengan 17.171 penumpang, dan 182 keberangkatan Intemasional dengan 16.379 penumpang.

Total pergerakan pesawat periode Januari-Februari 2020 adalah 363 kali dengan 33.547 penumpang.

"Atas dasar pertimbangan bahwa sebagian besar penumpang yang melakukan mobilitas tersebut adalah warga Kalimantan Barat, maka dengan ini kami usulkan kepada Menteri Perhubungan RI untuk menghentikan sementara penerbangan langsung Intemasional rute Pontianak Kuching (PP) dan Pontianak Kuala Lumpur (PP) sebagaimana telah diterapkan pada rute dari dan ke China," kata Sutarmidji.
Baca juga: Kesiapan RSUD Kalbar tangani COVID-19 dicek anggota Komisi IX DPR

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020