Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora selama sepekan ini menjadi perhatian masyarakat, mulai dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona hingga seorang pasien COVID-19 yang meninggal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif COVID-19 setelah beberapa hari terakhir dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat jumpa pers untuk mengumumkan status kesehatan Menteri Perhubungan.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan memang dikabarkan sakit dan sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Informasi terakhir yang beredar, Menteri Perhubungan sakit typus.

Dari Kota Surakarta, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menetapkan kotanya dalam status kejadian luar biasa (KLB) COVID-19 setelah seorang warga yang meninggal dunia dinyatakan positif virus corona.

"Hasil rapat koordinasi guna mengantisipasi kasus COVID-19 menetapkan Solo KLB corona," kata Rudyatmo seusai memimpin rapat terbatas dengan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah Surakarta di rumah dinas wali kota, Jumat (13/3) malam.

Penetapan status KLB itu kemudian diikuti dengan meliburkan sekolah; mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA; baik negeri maupun swasta dan meminta para siswanya untuk belajar di rumah masing-masing selama 14 hari.

Selain itu, Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, juga meniadakan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Kami juga meliburkan pentas Wayang Orang Sriwedari dan ketoprak terkait kasus COVID-19 ini," tuturnya.

Perhatian masyarakat terhadap virus corona penyebab COVID-19 semakin tinggi. Selain karena sudah ada pejabat negara yang terinfeksi juga karena sudah ada pasien COVID-19 yang meninggal.

Kasus pertama pasien COVID-19 yang meninggal terjadi pada Rabu (11/3) sekitar pukul 02.00 WIB, sebagaimana diumumkan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

Yuri mengatakan pasien meninggal tersebut diidentifikasi sebagai kasus Nomer 25 yang merupakan warga negara asing berusia 53 tahun.

"Pasien ini masuk rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat karena ada faktor penyakit yang mendahului, yaitu diabetes, hipertensi, paru, dan obstruksi menahun," ujarnya.

Yuri mengatakan selama perawatan pasien didampingi oleh suaminya. Pihak kedutaan negara yang bersangkutan sudah tahu sejak awal dan telah diproses pemulangan jenazahnya.

Selain berita-berita tentang virus corona dan COVID-19, pengembalian keris milik Pangeran Diponegoro dari Belanda ke Indonesia juga merupakan salah satu berita yang menarik perhatian masyarakat.

Keris bersejarah tersebut dikembalikan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dari Kerajaan Belanda kepada Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).

Pengembalian pusaka Pangeran Diponegoro dari Kesultanan Yogyakarta yang sempat dinyatakan hilang itu dilakukan seiring dengan kunjungan kenegaraan Raja Willem dan Ratu Maxima ke Indonesia.

Keris tersebut didapatkan Kerajaan Belanda saat penangkapan Pangeran Diponegoro setelah Perang Jawa yang terjadi antara 1825 hingga 1830.

Gempa tektonik dengan Magnitudo 5,0 yang terjadi pada Kamis (12/3) pukul 15.03 WIB di Selatan Pulau Jawa juga menjadi salah satu berita yang menjadi perhatian masyarakat.

Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sumber gempa tersebut sangat dekat dengan sumber gempa dahsyat yang pernah terjadi sebelumnya.

"Lokasi sumber gempa ini sangat menarik karena sangat dekat dengan sumber gempa dahsyat yang mengguncang dan merusak di Pulau Jawa pada 27 September 1937," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono mengatakan gempa dengan Magnitudo 7,2 tersebut dampaknya terasa hingga skala VII MMI hingga IX MMI dan menyebabkan 2.200 rumah roboh.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020