Kami sedang mencari solusi untuk para wisatawan Prancis yang terlantar karena penerbangan mereka dibatalkan atau tidak bisa melewati pusat transit lagi di wilayah itu
Phnom Penh (ANTARA) - Prancis dan Malaysia telah mengatur penerbangan pesawat sewaan untuk memulangkan ratusan warga negara masing-masing yang terlantar di Kamboja akibat negara itu menutup perbatasan serta membatalkan penerbangan komersil sebagai langkah pencegahan COVID-19.

"Kami sedang mencari solusi untuk para wisatawan Prancis yang terlantar karena penerbangan mereka dibatalkan atau tidak bisa melewati pusat transit lagi di wilayah itu," kata konselor politik dan media Kedutaan Besar Prancis di Kamboja, Hugo Wavrin.

Prancis sendiri telah menerbangkan pesawat khusus yang mengangkut sebanyak 413 orang warga negaranya dari Kamboja pada Kamis (26/3), 100 orang lagi akan dipulangkan Sabtu (28/3) esok, sementara sejumlah orang lainnya pada Minggu (29/3) dengan pesawat komersil.

Malaysia juga telah mengirimkan pesawat khusus untuk membawa pulang 111 warga negaranya pada Rabu (25/3) lalu, demikian konfirmasi dari Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn.

Di waktu yang sama, Kamboja juga melakukan koordinasi dengan pihak Malaysia untuk memulangkan enam warga negara Kamboja yang terlantar di Malaysia, kata Sokhonn dalam unggahan di media sosial Facebook.

Kamboja melaporkan dua kasus baru virus corona pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi 98 kasus positif COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bayi empat bulan asal Prancis jadi pasien corona di Kamboja
Baca juga: Kamboja jadi negara ASEAN terbaru yang tunda kompetisi sepakbola
Baca juga: Kamboja larang masuk para pengunjung dari lima negara akibat corona

​​​​​​​
 

Penerjemah: Suwanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020