Suka Makmue (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nanggroe Aceh Kabupaten Nagan Raya, Teuku Cut Man meminta kepada kalangan eksekutif dan legislatif di Aceh agar tidak menghabiskan waktu untuk saling mencari kesalahan saat menangani wabah pandemi corona (COVID-19).

“Sudah saatnya Plt Gubernur Aceh dan anggota DPR Aceh bersama-sama melakukan langkah sinergis dalam upaya memerangi virus Corona yang telah meresahkan masyarakat, berilah kesejukan kepada rakyat,” kata Teuku Cut Man di Nagan Raya, Ahad (29/3).

Baca juga: 1.808 orang mendaftar sebagai relawan medis COVID-19

Baca juga: Pakar : Waspada tiga sumber penularan COVID-19 bagi usia lanjut

Baca juga: Praktisi: Berpikir positif selama tinggal di rumah baik bagi kesehatan


Mantan Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Meulaboh Raya tersebut meminta pimpinan pemerintah dan legislatif di daerah ini, agar memiliki satu pandangan yang sama dalam menemukan solusi terbaik atas pencegahan wabah corona.

"Untuk saat ini bukan waktunya bagi elit pejabat di Aceh mempertontonkan pertengkaran politik yang saling menjatuhkan, apalagi mencari-cari kesalahan satu sama lain. Karena rakyat Aceh tidak butuh itu," kata Cut Man.

Momentum yang diinginkan rakyat Aceh saat ini, kata dia, bagaimana caranya eksekutif dan legislatif bersatu dalam satu pikiran dan tindakan, mengatasi wabah virus yang mematikan ini, serta tekanan ekonomi rakyat yang kian hari semakin akut.

"Jadi, eksekutif dan legislatif Aceh jangan malah 'berkelahi' melalui berbagai opini masing-masing di media dan bikin gaduh. Rakyat membutuhkan kerja nyata DPRA dan Eksekutif untuk menghidangkan solusi konkrit mengenai apa yang bisa dilakukan untuk melindungi rakyat yang terkena dan dampak virus corona,” tegasnya.

Selama ini, kebanyakan politisi pasca terpilih sebagai wakil rakyat, banyak yang terjebak pada politik pragmatis dan materialistik serta cenderung mengabaikan kepentingan umum.

Ia juga meminta semua pihak saat ini harus menjauhkan sikap egoisme politik.

Teuku Cut Man yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Aceh ini juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan berita palsu (hoaks) dan kampanye murahan menyerang pemerintah dengan isu hoaks monopoli APBA 2020, kasus kredit fiktif Bank Aceh Syariah yang sudah banyak dibantah ahli dan pengamat, termasuk kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) karena datanya tidak akurat serta tidak bisa dipertanggungjawabkan, ungkapnya.

Baca juga: Cegah COVID-19, Forkopimda Belitung bubarkan kerumunan massa

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020