Jakarta (ANTARA) - Sekolah Relawan kembali menyalurkan Bantuan Keberlangsung Hidup bagi warga tidak mampu yang terdampak "social distancing" akibat wabah virus corona jenis baru (COVID-19).

Bantuan kali ini menyasar pengamen dan tuna netra di kawasan Duri, Jakarta Barat.

Staf bidang Kemitraan dan Hubungan Kemasyarakatan Sekolah Relawan, Agil Mulqi Syahrial saat dihubungi di Jakarta, Senin, mengatakan total ada 60 paket Bantuan Keberlangsungan Hidup yang disalurkan.

"Totalnya ada 60 paket, sebanyak 30 paket untuk pengamen dan 30 untuk tuna netra," kata Agil. 

Sekolah Relawan mendapat permintaan dari jejaring relawan terkait keberadaan pengamen yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sejak pembatasan sosial diberlakukan. Begitu pula para tuna netra yang biasa bekerja sebagai tukang pijat, tidak lagi mendapat penghasilan.

"Mereka biasanya mendapatkan penghasilan dari mengamen, sejak pembatasan sosial mereka sudah tidak memiliki pendapatan lagi," kata Agil.

Baca juga: Bantuan Keberlangsungan hidup untuk pedagang dan pengemudi ojol
Relawan dari Sekolah Relawan memberikan bantuan APD kepada petugas kesehatan di salah satu rumah sakit di Jakarta, Jumat (20/3/2020). (ANTARA/HO-Sekolah Relawan)
Agil menyebutkan, menyalurkan bantuan tidak memandang status sosial, agama dan latar belakang, apalagi di tengah pademi COVID-19 yang terjadi secara global. Semua terdampak, apalagi masyarakat yang sehari-hari sumber pendapatannya dari pekerjaan harian.

Bantuan Keberlangsungan Hidup berisi paket sembako terdiri atas beras, gula, minyak goreng, mie, sarden kaleng, susu cair, teh dan bumbu masak.

Bantuan ini telah disalurkan oleh relawan dari Sekolah Relawan sejak tanggal 24 Maret 2020 dengan menyasar masyarakat yang terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek.

Agil menyebutkan, "Bantuan Keberlangsungan Hidup" menyasar orang-orang yang terdampak langsung dengan pembatasan sosial. Antara lain eperti pengemudi ojek, pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang yang biasa jualan di sekolah-sekolah, loper koran dan kali ini penyandang disabilitas tuna netra serta pengamen.

"Berbagi tidak memandang status sosial, apalagi dalam kondisi pademi yang sudah global seperti ini, siapapun yang hidup mereka berhak mendapat bantuan mengatasi kesulitannya," kata Agil.

Sekolah Relawan adalah organiasi nilaba profesional yang telah berdiri selama tujuh tahun, juga menggalang donasi dari masyarakat dengan membuka rekening berbagi untuk masyarakat yang peduli di nomor rekening Mandiri 17 300 203040 52 atau rekening BCA 86 913 52 111.
Baca juga: Sekolah Relawan bagikan APD dan paket makanan kepada paramedis

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020