Untuk sementara karyawan yang berkantor di Kuala Kencana diliburkan hari ini dan esok untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara oleh pihak kepolisian
Timika (ANTARA) - Manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) meliburkan karyawan yang bekerja di perkantoran Kuala Kencana selama dua hari sejak Selasa hingga Rabu (1/4) guna memberikan kesempatan kepada pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan yang terjadi pada Senin (30/3) siang.

"Untuk sementara karyawan yang berkantor di Kuala Kencana diliburkan hari ini dan esok untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara oleh pihak kepolisian," kata Vice President PTFI Bidang Security Risk Management Arief Nasuha di Kuala Kencana, Selasa.

Arif mengatakan insiden penembakan yang terjadi di kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana pada Senin (30/3) siang hanya berselang beberapa saat usai pertemuan jajaran pimpinan di wilayah dataran rendah dalam rangka membahas penanganan wabah COVID-19.

Rapat yang berlangsung di lantai dua perkantoran PTFI Kuala Kencana itu juga dihadiri oleh tiga korban penembakan yaitu Grame Thomas Wall, Jibril MA Bahar dan Yosephine.

Usai rapat, ketiganya langsung bergegas turun ke lantai satu dan selanjutnya menuju lokasi parkiran kendaraan yang berada di belakang (sisi kanan) perkantoran PTFI Kuala Kencana.

Saat itulah pelaku penembakan yang ditengarai Kelompok Kali Kopi pimpinan Joni Botak menembaki ketiga korban.

Grame yang sudah 16 tahun bekerja di PTFI pada bagian konstruksi di kawasan dataran rendah terkena tembakan peluru senjata api di bagian dadanya. Setelah sempat kritis, nyawa pekerja asal Selandia Baru itu tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Sementara Jibril MA Bahar, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia terluka tembak pada paha kanan dan Yosephine yang juga karyawan konstruksi PT Freeport Indonesia terkena serpihan peluru pada kakinya.

Baca juga: Kapolda Papua: Kami akan evaluasi pengamanan di Kuala Kencana

"Sebetulnya rapat itu terkait wabah COVID-19 bagaimana kami mengantisipasi agar tidak terjadi penyebaran di wilayah perusahaan. Apalagi sudah ada satu orang warga Kuala Kencana yang positif terinfeksi COVID-19. Kami tidak membahas hal yang lain," kata Arief yang saat penembakan terjadi masih berada di lantai dua perkantoran PTFI Kuala Kencana.

Arief mengaku sempat ada peluru yang menembus kaca lantai dua dimana tempat pertemuan itu berlangsung, namun tidak mengenai karyawan.

Baca juga: Kapolda dan Pangdam tinjau lokasi penembakan karyawan Freeport

"Mendengar bunyi tembakan, saya langsung tiarap di lantai. Peluru hanya berjarak beberapa centimeter dari salah satu rekan kami," ujarnya.
Kantor/ Office Building I PTFI di Kuala Kencana, Timika, Papua. (ANTARA/Evarianus Supar)


Pascakejadian tersebut, manajemen PTFI langsung berkoordinasi dengan Satgas Amole yang bertugas mengamankan Obyek Vital Nasional PTFI untuk melakukan pengamanan kompleks perkantoran PTFI Kuala Kencana.

"Kami akan segera melakukan rapat koordinasi bersama Bapak Kapolda Papua dan Bapak Pangdam XVII Cenderawasih untuk melakukan evaluasi kelayakan sistem pengamanan dan rencana pengamanan di Kuala Kencana serta perkuatan pengamanan di perkantoran Office Building I Kuala Kencana sebagai dampak dari kejadian kemarin itu," tutur Arief menjelaskan.

Baca juga: Setelah penembakan, PT Freeport minta karyawan dan keluarga waspada

Baca juga: Jubir PT Freeport: Korban penembakan di Kuala Kencana tujuh orang

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020