Meski jam operasional dipersingkat namun bandara akan tetap siaga untuk mengantisipasi sejumlah penerbangan dalam kondisi khusus
Palangka Raya (ANTARA) - Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, kini memiliki jam operasional baru guna optimalisasi layanan dan mendukung pencegahan penyebaran COVID-19.

"Saat pandemi COVID-19, kami beroperasi dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kondisi normal," kata Eksekutif General Manager (EGM) AP II Kantor Cabang Bandara Tjilik Riwut Siswanto di Palangka Raya, Sabtu.

Adapun jam operasional terbaru Bandara Tjilik Riwut yang diterapkan pada periode Siaga COVID-19 sesuai NOTAM C0410/20, yakni menjadi 05.00-18.00 WIB terhitung mulai 10 April-11 Mei 2020, dari sebelumnya yaitu 05.00-20.30 WIB.

Kebijakan itu mendapat persetujuan dari regulator dengan diterbitkannya Notice to Airman (NOTAM) oleh Airnav Indonesia terkait jam operasional bandara. Terdapat 12 bandara di bawah pengelolaan AP II yang dilakukan penyesuaian jam operasional bandara.

"Meski jam operasional dipersingkat namun bandara akan tetap siaga untuk mengantisipasi sejumlah penerbangan dalam kondisi khusus," katanya.

Jam operasional dipersingkat saat pandemi COVID-19, namun pihaknya tetap siaga apabila ada pesawat yang mengalami kendala teknis dan operasional, serta membutuhkan bandara untuk mendarat.

Pihaknya juga siaga jika ada penerbangan terkait medis dan penerbangan logistik khususnya yang mengangkut sampel infection substance COVID-19. Juga tetap dibuka jika ada pesawat yang terpaksa mendarat di luar jam operasional bandara, misalnya karena ada keterlambatan keberangkatan dan lainnya.

Siswanto mengatakan dipersingkatnya jam operasional dapat menjaga aspek kesehatan 'traveler' atau para penumpang dan personel bandara.

“Pada masa penuh tantangan akibat mewabahnya COVID-19 ini yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan traveler serta personel bandara," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga sudah melakukan penyesuaian pola operasional dan penyesuaian jam operasional, sehingga memungkinkan diterapkannya konsep bekerja dari rumah dan pembatasan fisik atau jarak bagi personel operasional di bandara.

"Pengguna jasa bandara juga kami imbau untuk senantiasa memakai masker," katanya Siswanto.

Dia mengatakan, penetapan pola operasional itu dilakukan dengan mempertimbangkan tren pergerakan penumpang pesawat dan frekuensi penerbangan yang ada. Melalui pola operasional yang ada, maka setiap bandara dapat melakukan optimalisasi terhadap fasilitas dan personel saat pandemi COVID-19.

Selain itu, tak bisa dipungkiri, akibat pandemi COVID-19 saat ini terjadi tren penurunan terhadap berbagai aktivitas di Bandara Tjilik Riwut, seperti pergerakan pesawat hanya sebanyak 6-10 perhari, penumpang berkisar 300-500 orang, rute penerbangan yang hanya menyisakan tujuan Jakarta dan Surabaya. Jika dipersentasekan maka penurunan mencapai 60-70 persen.

"Untuk rute penerbangan ke daerah lainnya dihentikan sementara. Jadi saat ini hanya ada rute Jakarta dan Surabaya," kata Siswanto.

Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta Bandara Tjilik Riwut ditutup

Baca juga: Gubernur Kalteng akan usulkan Bandara Tjilik Riwut ditutup sementara

Baca juga: Penumpang di Bandara Tjilik Riwut Kalteng alami penurunan


 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020