Bantuan akan berkelanjutan sampai dengan pandemi COVID-19 berakhir
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Minggu, membagikan 25 ton beras kepada masyarakat terdampak COVID-19 yang membutuhkan serta berharap kegiatan itu bisa mengubah anggapan kalau mobil polantas juga bisa menghadirkan senyuman bagi masyarakat

"Selama ini kan mobil kita itu mungkin banyak masyarakat yang tidak suka, karena setiap mobil polantas berhenti pasti dia akan melakukan penilangan, penindakan terhadap masyarakat. Anggapan itu mudah-mudahan hari ini bisa kita ubah, mobil polisi khususnya mobil polantas harus menjadi mobil senyum bagi masyarakat," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Minggu.

Polda Metro Jaya hari ini membagikan 25 ton beras yang dengan menggunakan 150 kendaraan polantas.

Sebanyak 25 ton beras tersebut dikemas dalam 5000 kemasan masing-masing berisi 5 kilogram beras.

Sambogo mengatakan kegiatan hari ini adalah tahap pertama dan kegiatan serupa akan terus dilakukan hingga pandemi COVID-19 berakhir,

"Semoga dengan bantuan ini mobil polantas tidak lagi menjadi mobil yang ditakuti lagi masyarakat tapi mobil-mobil kita menjadi mobil senyum dan dicintai masyarakat. Ini tahap pertama, 150 kendaraan kita membagikan sebanyak 25 ton beras, tapi ini baru tahap pertama," ujarnya.

Baca juga: Mulai Senin, Polda Metro tegur pelanggar PSBB

Baca juga: Ditlantas Polda Metro dirikan posko bantuan logistik

Baca juga: Ditlantas Polda Metro hindari keramaian saat salurkan bantuan


Ditlantas juga telah mendirikan posko logistik kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang hendak menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama masyarakat yang terdampak COVID-19.

Sambodo mengatakan posko logistik kemanusiaan Ditlantas Polda Metro Jaya hingga saat ini telah menerima hingga 70 ton bahan kebutuhan pokok baik dari invividu maupun instansi yang akan disalurkan secara bertahap.

Bantuan tersebut akan dibagikan langsung kepada masyarakat dengan cara diserahkan langsung kepada masyarakat untuk menghindari keramaian.

Sambodo menjelaskan, sistem penyerahan bantuan secara langsung ini dibuat untuk mematuhi physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selama pemberlakuan PSBB seluruh lapisan masyarakat dan instansi pemerintah diimbau untuk sebisa mungkin menghindari kerumunan lebih dari lima orang.

"Ketika kalian menyerahkan bantuan hitung betul, lihat posisinya, kalau memang kira-kira akan memunculkan kerumunan tidak usah. Kalian cari orang-orang yang memang situasinya memungkinkan untuk diberi," kata Sambodo.

Dia pun berharap kegiatan ini bisa mengurangi beban masyarakat yang membutuhkan, terutama masyarakat yang terdampak oleh pandemi virus COVID-19. Serta mendekatkan masyarakat dengan Polri.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020