Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Erlina Burhan mengatakan perempuan tenaga kesehatan memiliki peran ganda di tempat kerjanya, di rumah, maupun di lingkungannya.

"Selain bekerja di rumah sakit, perempuan tenaga kesehatan juga harus memastikan anggota keluarganya tetap semangat meskipun di rumah," kata Erlina dalam bincang-bincang yang di Graha BNPB yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.

Erlina mengatakan perempuan tenaga kesehatan juga memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat tentang pandemi COVID-19, termasuk berupaya menghilangkan stigma terhadap pasien COVID-19.

"Pasien COVID-19 harus didukung. Tenaga kesehatan juga harus didukung," ujarnya.

Pada masa pembatasan sosial berskala besar, ketika anak dan suami juga harus belajar dan bekerja di rumah, perempuan tenaga kesehatan meskipun harus bekerja di rumah sakit juga tetap harus memastikan keluarganya mendapatkan makanan yang bergizi.

Baca juga: Siti Nurbaya: Rimbawan perempuan ibarat pelita yang tak pernah padam

Perempuan tenaga kesehatan juga tetap harus memastikan anak-anaknya yang belajar di rumah tetap mendapatkan pendampingan.

"Saya tidak punya banyak waktu di rumah karena tetap harus bekerja di rumah sakit, kalau di rumah saya tanya anak saya tentang belajarnya," tuturnya.

Erlina mengatakan ibu yang tetap bisa berada di rumah harus bisa memberikan suasana nyaman di rumah serta memberikan edukasi tentang cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Erlina menjadi salah satu narasumber dalam bincang-bincang yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam rangka Hari Kartini. Selain Erlina, narasumber lainnya adalah Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Rahmawati Husein, Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Yayah Ruchyati, dengan dipandu Olivia Zalianty. 

Baca juga: Cara Kartini masa kini melawan COVID-19

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020