Jakarta (ANTARA News) - Produsen kertas PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk (SAIP) meminta para krediturnya untuk memperingan cicilan pembayaran bunga maupun pokok utangnya, karena kinerja perseroan mengalami tekanan akibat krisis global.

Dalam materi paparan publik yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin disebutkan, perseroan belum melakukan pembayaran bunga utang yang jatuh tempo. Diantaranya pembayaran bunga periode Desember 2008 sampai Maret 2009 sebesar 576.936 dolar AS.

Perseroan telah mengajukan kepada kreditur untuk perpanjangan sampai 30 September 2009. Selain itu periode Maret 2009 sampai Juni 2009 sebesar 560.237 dolar AS, telah diajukan perpanjangan sampai 29 Desember 2009. Bunga untuk periode Juni-September 2009, perseroan mengajukan perpanjangan hingga 29 Maret 2010.

Sementara untuk angsuran pokok utang sebesar 2 juta dolar AS yang jatuh tempo 28 Juni 2009, perseroan mengajukan kepada kreditur untuk dijadwal ulang pada 28 Desember 2009.

Direktur SAIP, Any Indrawati mengatakan, harga pulp dan kertas meningkat selama kuartal I hingga kuartal III 2008. Namun memasuki kuartal IV 2008, harga pulp dan kertas turun drastis sekitar 40-50 persen hanya dalam waktu dua bulan, seiring dengan krisis global.

Menurutnya selama kuartal IV 2008 sampai kuartal I 2009, perseroan menjual dengan rugi karena menggunakan stok pulp dan kertas bekas (bahan baku) yang mahal yang dibeli pada periode sebelumnya. Namun harga pulp dan kertas bekas mulai menunjukkan peningkatan sejak April 2009 sampai Juni 2009.

Harga pulp meningkat dari 380 dolar AS per ton pada Januari menjadi 460 dolar AS per ton pada Juni 2009. Sementara itu kinerja perseroan sepanjang 2008 mencatat penjualan sebesar Rp653 miliar dengan rugi bersih Rp434,7 miliar. Sedangkan pada kuartal I 2009 penjualan perseroan mencapai Rp101,99 miliar dengan rugi bersih Rp182,74 miliar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009