Ini tidak adil karena Amiens tak bisa mempertahankan sampai akhir lapangan untuk tetap di Ligue 1
Jakarta (ANTARA) - Amiens yang diputuskan terdegradasi dari Ligue 1 musim ini setelah Liga Prancis ini memutuskan mengakhiri musim akibat pandemi COVID-19, mengaku diperlakukan tidak adil dan akan mempelajari segala hal sebelum mengajukan gugatan hukum, kata klub ini seperti dikutip Reuters, Jumat.

Musim 2019-2020 yang ditunda dengan menyisakan 10 pertandingan ini akhirnya diputuskan berakhir ketika masih ada tim yang baru memainkan 27 laga dan lainnya 28 pertandingan.

Berdasarkan jumlah poin dan rekor head to head, maka Liga Prancis akhirnya memutuskan Amiens dan Toulouse terlempar dari divisi utama.

Baca juga: Liga Prancis terancam selesai lebih awal menyusul larangan PM Philippe

Baca juga: Liga Prancis diakhiri, PSG ditunjuk jadi juara


"Ini tidak adil karena Amiens tak bisa mempertahankan sampai akhir lapangan untuk tetap di Ligue 1," kata presiden Amiens Bernard Joannin dalam broadcast Facebook Live-nya.

"Saya akan berjuang bersama seluruh tim untuk menuntut hak kami, karena saya kira keputusan ini tidak benar. Kami akan menunggu dewan direksi LFP sampai menit terakhir."

"Akan ada jalan ke majelis umum dan kami pantas mendapatkan hak untuk lanjut sampai mendapatkan keadilan," kata sang bos Amiens.

Baca juga: UEFA melunak, izinkan kompetisi domestik tak dirampungkan

Paris St Germain dianugerahi gelar juara liga ketujuhnya dalam jangka delapan tahun, sedangkan Olympique Lyonnais yang menempati urutan ketujuh dan gagal masuk zona Eropa, menyatakan akan menggugat keputusan LFP itu.

Menteri Olah Raga Prancis Roxana Maracineanu menyatakan klub-klub dipersilakan untuk mengajukan gugatan hukum tetapi dia juga meminta klub-klub menahan diri.

"Jika mereka ingin ke pengadilan, biarkan saja," kata Maracineanu kepada RMC Sport.

Baca juga: Dokter tim Liga Prancis bunuh diri setelah positif COVID-19

Baca juga: Jika bukan karena corona, Mbappe sudah hijrah ke Real Madrid

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020