Jakarta (ANTARA) - BMW Group akan berinvestasi sekitar 620 juta dolar AS (Rp9,3 triliun) untuk pembangunan pabrik baru di Shenyang, Provinsi Liaoning, China, dilansir kantor berita Xinhua, Jumat.

Pabrik itu juga diproyeksikan menjadi pusat pengembangan dan manufaktur BMW secara global.

Investasi itu digunakan untuk pembangunan gedung baru dari pabrik milik BMW Brilliance Automotive (BBA), perusahaan patungan antara BMW Group dengan China Automotive Holdings.

Secara total, BMW berinvestasi 28,3 miliar yuan, dengan harapan dapat menuntaskan pembangunan pabrik pada 2022.

Pada 27 Februari tahun ini, BBA genap memproduksi 3 juta unit mobil, ditandai dengan meluncurkan sebuah mobil plug-in hybrid dari jalur produksi di Shenyang.

China merupakan pasar penjualan terbesar di dunia untuk BMW, yang menjual lebih dari 720.000 mobil pada 2019.

Sejak peluncuran BBA pada 2003, BMW menginvestasikan lebih dari 52 miliar yuan di Shenyang dan menyelesaikan pembangunan dua pabrik kendaraan. Satu pabrik powertrain dan satu pusat penelitian dan pengembangan.

Baca juga: Spesifikasi New Mini Countryman Blackheath Edition

Baca juga: Terlalu berisiko, VW dan Toyota tunda lagi operasional pabrik AS

Baca juga: Produksi BMW X7 aman meski pabrik Sunter setop operasi
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020