Solo (ANTARA) -
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI Abdul Halim Iskandar menyatakan keberadaan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) membantu pemerintah menyosialisasi penggunaan dana desa di tengah pandemi COVID-19.

"Dalam konteks COVID-19, dana desa hanya boleh untuk tiga hal kaitannya dengan desa tanggap COVID-19," katanya pada pelepasan sebanyak 2.045 mahasiswa KKN UNS secara daring di Solo, Jateng, Jumat.

Ia mengatakan pada pemanfaatan dana desa tersebut, yaitu untuk sektor kesehatan, untuk padat karya tunai, dan bantuan langsung tunai desa.

Baca juga: Kemendes PDTT intensifkan lahan pertanian kawasan transmigrasi

"Untuk sektor kesehatan, kami membentuk relawan COVID-19. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa KKN ini sangat bermanfaat bagi kinerja relawan karena berkaitan dengan edukasi," katanya.

Ia mengatakan untuk dana desa yang disalurkan pada tahun ini sebesar Rp72 triliun. Angka ini terbagi sesuai dengan formula pembagian dana desa, di antaranya ada tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk.

"Mumpung ada civitas akademika yang di desa ini, bisa sekaligus melakukan crosscheck, apakah formula yang sekarang digunakan sudah cocok atau perlu revisi karena ada yang mengeluh, ada yang mengatakan cukup," katanya.

Selain itu, tugas mahasiswa KKN untuk memerangi pandemi COVID-19 ini yaitu penyiapan alat kesehatan atau kebutuhan kesehatan seperti air mengalir, sabun, dan ruang isolasi.

Baca juga: Kemendes sebut baru 30 kabupaten salurkan BLT Dana Desa

Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap peserta KKN COVID-19 tahap II untuk bangkit dan saling berkolaborasi menggerakkan potensi sosial dan ekonomi berbasis pada kearifan lokal.

Ia juga mengingatkan sensitivitas rasa kepedulian sosial mahasiswa harus dibuktikan di masa ini.

"Oleh karena itu, jadikanlah semboyan 'giving is the best communication' sebagai dasar atau bahan untuk membuat sebuah kerja nyata," katanya.***3***

Baca juga: Kemendes PDTT luncurkan aplikasi Desa Melawan COVID-19 dan e-HDW
Baca juga: Kemendes PDTT fokus ke 10 daerah transmigrasi untuk intensifikasi padi
Baca juga: Kemendes gandeng UI tentukan skala prioritas pembangunan desa

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020