Azlan Ashari resmi menyandang gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi Manajemen dengan umur yang masih muda yakni 28 tahun.
Makassar (ANTARA) - Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Makassar Azlan Azhari, SE, MM meraih gelar doktornya setelah menjalani sidang promosi disertasinya secara virtual di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Sulawesi Selatan akibat mewabahnya COVID-19.

Sidang promosi doktor yang dipimpin Direktur Pascasarjana UMI Prof Dr Baharuddin Semmaila, SE, M.Si ini membuat Azlan Ashari resmi menyandang gelar doktor dalam Ilmu Ekonomi Manajemen dengan umur yang masih muda yakni 28 tahun.

"Selamat atas gelar doktor yang diraih. Semoga ilmunya bermanfaat bagi kemajuan pendidikan perguruan tinggi di Indonesia," kata Rektor UMI Prof Basri Modding di Makassar, Jumat.

Menurut Basri Modding yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI itu sebagai dosen di STIE Nobel dan juga melekat almamater UMI sebagai alumni, visi UMI ilmu amaliah, amal ilmiah, dan akhlakul karimah harus tetap dijunjung tinggi oleh Azlan Azhari.

Dalam disertasinya, Azlan mengambil judul riset "Pengaruh Kualitas Layanan, Citra, dan Etika Bisnis terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Pada Rumah Sakit di Kota Makassar".

Meski masih terbilang muda, Azlan telah sukses menerbitkan dua karya ilmiah jurnal terpublikasi di antaranya "Effect of Service Quality on Costumer Satisfaction in PT Pawnshop Syariah Tempe Unit Wajo District" di International Journal of Management Progress tahun 2019.

Kemudian, karya "The Effect of Quality of Service, Image, and Business Ethics on Satisfaction and Loyality of Patients in Hospital in Makassar City" pada jurnal intermasional) tahun 2020.

Penelitian itu mengambil tiga tujuan, yakni pertama untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan, citra, etika bisnis tehadap kepuasan pasien.

Kedua adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas layanan, citra, etika bisnis tehadap loyalitas pasien, dan ketiga yakni untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pasien.

Selain itu, juga untuk menguji dan menganalisis pengaruh tidak langsung kualitas layanan, citra, dan etika bisnis terhadap loyalitas pasien melalui mediasi kepuasan pasien, demikian Azlan Azhari.

​​​​​​​Baca juga: Penuhi kebutuhan pokok mahasiswa luar provinsi, FTI-UMI bantu sembako

Baca juga: Dwiki Dharmawan gelar konser virtual bantu diaspora terdampak COVID-19

Baca juga: FTI UMI terima donasi kain Spunbond untuk pembuatan baju APD

Baca juga: Cegah COVID-19, Pemkot Depok gelar Kajian Ramadhan Virtual

Baca juga: Unhas beri subsidi pulsa untuk dukung kuliah daring

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020