Jakarta (ANTARA) - Perpanjangan masa penguncian hingga 7 Juni 2020 yang diumumkan Presiden Argentina Alberto Fernandez guna menghambat penyebaran COVID-19, membuat KBRI Buenos Aires mengubah rangkaian kegiatan shalat Idul Fitri dan halalbihalal tidak secara tatap muka.

Shalat Id dan halalbihalal akhirnya diadakan secara virtual dan berlangsung secara khidmat, menurut keterangan tertulis KBRI Buenos Aires, Selasa.

Diawali lantunan takbir secara daring mulai pukul 08.30 waktu setempat, shalat Id dilakukan secara serempak di kediaman masing-masing.  

Ustadz H. Ika Supriatma yang membawakan khutbah Idul Fitri dari Wisma Duta disimak oleh jamaah yang hadir secara virtual.

Lebih dari anggota 50 masyarakat Indonesia kemudian meramaikan halalbihalal dengan Duta Besar RI di Buenos Aires Niniek Kun Naryatie, secara virtual.

Rangkaian kegiatan ibadah dan halal bihalal secara virtual ternyata memberikan kesan yang sangat mendalam, tidak hanya bagi para warga Indonesia di Argentina tetapi juga mereka yang berada di Paraguay dan Uruguay, yang termasuk negara akreditasi KBRI Buenos Aires.

Titiek Ginardjo, salah satu WNI di Paraguay, sambil tersedu-sedu, menyampaikan kebahagiaannya dapat bergabung dalam acara tersebut.

“Selama 14 tahun tinggal di Paraguay, inilah pertama kalinya saya bisa mengikuti rangkaian ibadah Id bersama. Setiap tahun, rasanya Lebaran seperti hari-hari biasa saja. Puji syukur, tahun ini saya bisa rasakan kembali ibadah Idul Fitri dan kehangatan dengan keluarga besar Indonesia”, ujar dia dengan mata berlinang.

Acara halalbihalal virtual juga dihadiri rohaniwan Katolik yang ada di pelbagai penjuru Argentina. Pater Francisco dan Suster Anastasia dari Buenos Aires menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia di Argentina, Paraguay, dan Uruguay.
 

KBRI Buenos Aires menyelenggarakan halalbihalal secara virtual pada Idul Fitri 1441H dari Wisma Duta RI di Buenos Aires, Minggu (24//5/2020). (Handout-KBRI Buenos Aires)

Dubes Niniek menekankan bahwa hakikat Idul Fitri adalah kembalinya akal dan iman umat ke kesucian. Ia mengingatka  umat manusia harus selalu memperkuat hubungan, tidak hanya dengan Tuhan namun juga dengan sesama manusia.

Atas landasan itulah, kegiatan ibadah dan perayaan Idul Fitri tetap dilakukan oleh KBRI Buenos Aires walau dengan segala hambatan dan keterbatasan.

“Alhamdulillah, walaupun berada jauh dari Tanah Air, masyarakat Indonesia di ketiga negara akreditasi tetap guyub dan saling mengasihi” ujarnya.

Karena tradisi gelar griya di Wisma Duta ditiadakan, sebagai gantinya Dubes Niniek mengunjungi satu per satu masyarakat Indonesia di Buenos Aires.

Bersama Bapak Sisjugo T. Siswojo, Dubes Niniek memberikan makanan khas Lebaran, seperti nastar, lontong, opor ayam, pindang telur, dan sambal goreng kentang.

“Masyarakat Indonesia yang jauh dari Tanah Air tentunya sangat rindu dengan suasana dan masakan Indonesia di Hari Raya. Oleh karena itu, saya buatkan nastar dan lontong komplit sebagai pengobat rasa rindu kampung halaman”, ujar dia.

Saat mengunjungi masyarakat Indonesia tersebut, protokol kesehatan dan keamanan tetap diterapkan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan tidak masuk ke dalam rumah masing-masing.

Kegiatan ini adalah wujud apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang merantau di Argentina, Paraguay, dan Uruguay, karena telah mematuhi aturan-aturan pencegahan COVID-19 dan sekaligus memberi semangat agar meneruskan kehidupan dengan menerapkan azas normal yang baru, sesuai ajakan Presiden RI Joko Widodo.

Baca juga: Argentina capai 10.000 kasus COVID-19

Baca juga: Jelang Hari Raya, tempe dan kecap manis obati rindu WNI di Argentina

Baca juga: Argentina perpanjang karantina di Buenos Aires sampai 24 Mei




 

Batasi silaturahim, warga tutup jalan

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020