Situbondo (ANTARA) - Otoritas pelabuhan melakukan tes cepat (rapid test) gratis bagi para calon penumpang kapal di pelabuhan penyeberangan Situbondo-Madura, menyusul adanya lima orang dari Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya Dahri di sela-sela pelaksanaan tes cepat di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Kamis, mengemukakan pelaksanaan tes masal bagi calon penumpang kapal itu merupakan kerja sama antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) IV Panarukan dan Pelindo III serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Situbondo.

Tes itu dilakukan untuk mencegah potensi penularan COVID-19 agar tidak semakin meluas.

Sesuai perintah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, katanya, bagi setiap calon penumpang dari Pulau Jawa yang akan menyeberang ke beberapa kepulauan di Madura, harus dilakukan tes cepat demi memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Tes cepat ini merupakan salah satu persyaratan bagi seluruh calon penumpang kapal untuk diterbitkan surat keterangan sehat di masa pandemi COVID-19," ucapnya.

Menurut dia, calon penumpang yang akan pulang kampung ke Pulau Madura itu berpotensi menularkan virus corona karena berasal dari zona merah. Umumnya para pemudik yang menggunakan jasa kapal penyeberangan di Pelabuhan Jangkar itu berasal dari Pulau Bali dan Banyuwangi yang beberapa daerah sudah masuk zona merah.

"Tes cepat ini merupakan bentuk antisipasi agar penumpang kapal yang pulang kampung tidak menularkan virus kepada keluarganya.
Di Madura masih sedikit yang terpapar corona, maka pemerintah peduli terhadap protokol kesehatan COVID-19, supaya mereka tidak pulang ke kampung halamannya membawa penyakit," tuturnya.

CEO Regional Jatim Pelindo III Onny Djayus mengatakan bahwa kegiatan tes cepat secara masal dan gratis di Pelabuhan Feri Jangkar Situbondo ini merupakan bentuk kepedulian Pelindo III dalam rangka memutus mata rantai penularan Coronavirus Disease 19 atau COVID-19.

"Dilakukan tes cepat di pelabuhan, karena kami sebelumnya menerima data bahwa penyebaran virus ini di pelabuhan-pelabuhan. Oleh karena itu, kami sebagai BUMN menggelar tes cepat gratis, dan hari ini di Pelabuhan Jangkar. Kami siapkan seribu alat tes cepat, dari total seluruhnya kami siapkan 50.000," katanya.

Baca juga: Dishub Jakarta Utara gagalkan warga mudik ke Madura dan Jepara

Baca juga: IKAMA imbau warga Jabar asal Madura tidak mudik Lebaran



Protes penumpang

Sementara itu, sejumlah calon penumpang kapal feri di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, sempat memprotes petugas kesyahbandaran karena tak bisa menyeberang ke kepulauan Madura, sebab ada batasan penumpang 50 persen dari kapasitas kapal untuk penerapan pembatasan fisik sesuai protokol penanganan COVID-19.

"Saya sudah datang ke sini sudah sejak pagi, tapi ternyata sampai siang ini tidak bisa berangkat ke Madura. Padahal saya juga sudah menjalani tes cepat," ujar Asep, Warga Banyuwangi, calon penumpang kapal tujuan Madura.

Menurut dia, semestinya petugas memberikan pemberitahuan atau sosialisasi sebelumnya, jika ada batasan penumpang, sehingga para calon penumpang tidak telantar di pelabuhan.

"Kami ini bukan warga di sini (Situbondo), banyak juga warga dari luar daerah, kasihan penumpang harus menunggu hari Sabtu (30/5) lusa baru ada kapal," ucapnya.

Senada juga disampaikan oleh Sumiyati, calon penumpang dari Banyuwangi, juga kecewa karema tak bisa membeli tiket kapal feri untuk menyeberang ke Madura.

"Saya bersama keluarga sudah sejak pagi di sini, katanya disuruh nunggu dan tadi kata petugas juga bakal terangkut semua, tapi nyatanya sekarang kami belum jelas diberangkatkan atau tidak," katanya.

Atas protes itu, akhirnya petugas mencarikan solusi untuk mengangkut sisa calon penumpang yang tidak kebagian tiket kapal, yakni menggunakan kapal milik Direktorat Perhubungan Laut pada Kementerian Perhubungan.

Kepala KSOP IV Panarukan Situbondo Kapten Miftakhul Hadi mengatakan telah memberikan solusi dengan mengangkut penumpang yang tersisa sekitar 50 orang menggunakan kapal milik Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, yakni KN Masalembo (Distrik Navigasi) dan KN Grantin P211 (Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Perak).

"Sisa penumpang kapal kami angkut menggunakan KN Masalembo (Distrik Navigasi), dan ini gratis. Setiap penumpang hanya menunjukkan KTP elektronik," ujarnya.

Sebelumnya, KMP Satya Kencana rute Jangkar ke Pulau Sapudi dan Kalianget, Sumenep, Madura, telah diberangkatkan pukul 12:00 WIB dengan mengangkut 129 penumpang atau 50 persen dari kapasitas kapal, sesuai protokol COVID-19, sedangkan sisa penumpang kapal yang diangkut menggunakan kapal milik Direktorat Perhubungan Laut secara gratis, tercatat sekitar 50 orang.

Baca juga: Cegah COVID-19, Universitas Brawijaya bantu APD RSUD Pamekasan

Baca juga: 19 warga Madura positif COVID-19



COVID-91 di Madura

Warga positif COVID-19 bertambah di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep masing-masing tiga orang dan empat orang.

"Di Kabupaten Pamekasan terjadi penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) yang positif COVID-19 sebanyak 3 orang," kata juru bicara tim Satuan Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono di Pamekasan, Kamis.

Dengan adanya tambahan PDP baru ini, maka jumlah totol warga Pamekasan yang terpapar COVID-19 kini sebanyak 55 orang dari sebelumnya hanya 52 orang.

Tambahan PDP baru itu masing-masing SR (51) asal Kecamatan Pamekasan, MS (47) asal Kecamatan Pademawu, dan RA (55) asal Kecamatan Pamekasan.

"Dua diantara penderita PDP baru ini dirawat di rumah sakit umum daerah, sedang satu orang PDP lainnya menjalani isolasi mandiri," kata Sigit menjelaskan.

Sementara di Sumenep, penambahan kasus positif  COVID-19 sebanyak 4 orang.

"Keempat orang ini positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil uji laboratorium yang kami terima dari Kementerian Kesehatan RI," kata Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Sumenep Busro Karim dalam rilis yang diterima ANTARA di Pamekasan.

Keempat orang warga yang positif terpapar COVID-19 ini berasal dari Kecamatan Sumenep sebanyak tiga orang, dan seorang pasien lainnya dari Kecamatan Tlango.

Dengan adanya tambahan baru ini, maka jumlah total warga Sumenep yang positif terpapar virus corona sebanyak 11 orang.

Saat ini, tim medis Satgas Penanggulangan COVID-19 Sumenep terus melakukan pelacakan pada warga pernah kontak secara fisik dengan keempat orang yang positif terpapar virus corona itu.*

Baca juga: Sekretaris F-PPP DPR bantu warga terdampak COVID-19 di Madura

Baca juga: Sebagian DBHCT digunakan untuk tangani COVID-19 di Bangkalan-Madura

Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020