Jakarta (ANTARA) - Produksi mobil Inggris diprediksi bisa merosot tahun ini ke level terendah dalam beberapa dekade setelah pandemi virus corona memaksa pabrik untuk menutup dan menekan permintaan, menurut badan industri, dikutip dari Reuters.

Hanya 197 mobil dibuat pada bulan April dibandingkan dengan 71.000 pada bulan yang sama pada tahun 2019, meninggalkan produksi dari tahun-ke-tahun turun lebih dari seperempat, kata Perkumpulan Produsen dan Pedagang Motor (SMMT).

Hanya beberapa situs otomotif yang dibuka kembali sejak saat itu. Pabrik mobil terbesar di Inggris, yaitu Sunderland Nissan, tidak akan melanjutkan produksi hingga bulan depan.

"Kami membutuhkan pemerintah untuk bekerja bersama guna mempercepat pemulihan sektor yang kuat secara fundamental ini, merangsang investasi dan menjaga pekerjaan,” kata Kepala Eksekutif SMMT, Mike Hawes.

Produksi setahun penuh dapat turun ke sekitar 870 ribu kendaraan, menurut perkiraan AutoAnalysis untuk SMMT, jauh di bawah titik terendah baru-baru ini 999.460 mobil pada 2009, selama krisis keuangan.

Sebelumnya, produksi terakhir turun di bawah 1 juta pada awal 1980-an.

Tahun ini, ekonomi Inggris mungkin menyusut 13 persen, dengan dua juta orang berpotensi kehilangan pekerjaan, menurut analis anggaran negara.

Pandemi menambah serangkaian tantangan yang dihadapi pembuat mobil termasuk penurunan permintaan diesel, yang telah menurunkan produksi Inggris dalam beberapa tahun terakhir, dan biaya untuk memenuhi peraturan emisi yang lebih ketat.


Baca juga: BMW akan kurangi 5.000 - 6.000 pekerja

Baca juga: Produsen otomotif Jerman belum mulai kembali aktifitas di Meksiko

Baca juga: GM akan buka kembali pabrik di Meksiko secara bertahap

 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020