Sekitar 60-70 persen hewan kurban akan didistribusi di Pulau Jawa sebagai kawasan padat penduduk di Indonesia. Kemudian 20-30 persen lainnya didistribusikan di pulau-pulau lainnya...
Jakarta (ANTARA) - Program tebar hewan kurban lembaga amal Dompet Dhuafa pada saat pandemi COVID-19 ini ditargetkan mampu menyalurkan 31 ribu hewan ternak terdiri 30 ribu ekor domba atau kambing dan 1.000 ekor sapi dari para pekurban.

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan di Jakarta, Senin mengatakan, target tersebut akan tersebar di dalam dan luar negeri.

Sebaran distribusi tetap mencakup seluruh wilayah di tanah air yang telah teridentifikasi sebagai kawasan mustahik, yang membutuhkan daging kurban.

"Sekitar 60-70 persen hewan kurban akan didistribusi di Pulau Jawa sebagai  kawasan padat penduduk di Indonesia. Kemudian 20-30 persen lainnya didistribusikan di pulau-pulau lainnya," katanya melalui keterangan tertulis.

Sebagian sebaran hewan kurban juga akan menjangkau negara-negara lain, seperti kawasan Afrika dan Palestina.
Baca juga: Dompet Dhuafa targetkan sembelih 30 ribu ekor hewan kurban

Menurut dia, hewan-hewan kurban Dompet Dhuafa yang berada di 15 titik sentra ternak di Indonesia, akan diperiksa secara ketat, melalui tim Quality Control untuk memastikan bobot hewan-hewan kurban dari para peternak mitra sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Kriteria tersebut yakni untuk kambing jantan standar adalah 23-28 Kg, sementara untuk kambing jantan medium 29-34 Kg dan kambing jantan premiun dengan bobot lebih 35 Kg. Kemudian untuk sapi, bobotnya adalah 250-300 Kg.

Imam mengatakan, THK DD memiliki dua dampak yang ditargetkan yakni kesejahteraan perternak karena melibatkan para mitra, donatur maupun sosial investor untuk memberikan modal kepada peternak langsung dalam rangka memotong mata rantai proses kurban.

"Dengan melibatkan 15 kelompok ternak target 30.000 ekor domba atau kambing, 1.000 ekor sapi, insyaallah kesejahteraan peternak terangkat, dalam proses kegiatan peternakan yang dilakukan THK DD kami pastikan keuntungan terbesar ada di peternak dengan harga yang kompetitif," katanya.

Dampak lainnya yaitu memudahkan para pekurban dengan harga yang terjangkau, terutama untuk kambing jantan dengan bobot 23 Kg serta para penerima manfaat di pelosok mendapatkan daging.
Baca juga: Dompet dhuafa kampanyekan "zero waste kurban"

Ketua THK Dompet Dhuafa Zainal Abidin Sidik menambahkan di tengah pandemi Covid-19 program THK juga bergulir dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Pelaksanaan rapid tes bagi peternak juga dipilih untuk menjamin kelancaran program tersebut. Sehingga bisa menjamin kualitas daging, sekaligus merupakan mitigasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Untuk memudahkan masyarakat yang ingin menunaikan ibadah kurban, lanjutnya, DD memberikan kemudahan bagi para donatur atau pekurban, untuk melakukan transaksi melalui berbagai kanal penjualan secara daring (online) selain itu juga pembelian langsung melalui konter-konter THK di berbagai pusat pertokoan.

"Bahkan tahun ini, sudah dirilis pembayaran kurban melalui aplikasi WhatsApp Pay berbasis Virtual Account. Inovasi tersebut sebagai wujud kemudahan dan akses yang terjangkau bagi donatur atau pekurban," katanya.
Baca juga: Dompet Dhuafa berdayakan peternak lokal penuhi kebutuhan hewan kurban

Pewarta: Subagyo
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020