Kendari (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kendari, Sulawesi Tenggara, mendorong puluhan anak binaanya agar pandai mendaur ulang sampah plastik atau hendicraf.

Kepala LPKA Kendari, Akbar Amnur, saat diwawancara tertulis, Rabu, mengatakan, caranya dengan melaksanakan pelatihan mendaur ulang sampah plastik dan pelatihan pembuatan tanaman hidroponik dengan menggandeng Balai Latihan Kerja Kendari dan mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari sebagai instruktur.

Baca juga: Kerajinan tangan narapidana seluruh Indonesia dipamerkan

Amnur juga mengatakan tujuan diadakan pelatihan itu untuk membekali anak-anak binaan di LPKA tentang ilmu atau pengetahuan baru bagaimana cara pemanfaatan lahan yang sempit, pemanfaatan barang-barang yang tidak terlalu berat yakni barang bekas yang tidak terlalu mahal.

"Kami membekali mereka (anak binaan) supaya bisa memanfaatkan sampah daur ulang, sampah sampah plastik yang tidak terpakai yang sejatinya kita bisa gunakan untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pelatihan ini kita tujukan kepada mereka supaya mereka terbentuk imajinasinya bahwa oh bisa ternyata membuat ini membuat itu," kata dia. 

Ia juga mengungkapkan pelatihan serupa pernah diselenggarakan namun tidak berkesinambungan. Sementara untuk membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah daur ulang ini baru perdana baru perdana diselenggarakan mereka.
 
Pembukaan pelatihan mendaur ulang sampah plastik (handicraft) dan tanaman hidroponik pada puluhan anak binaan LP Anak Kendari dengan menggandeng BLK dan mahasiswa UHO Kendari. ANTARA/HO-Humas LPKA Kendari


"Ini memang tujuan akhirnya bukan untuk mengejar keuntungan materi. Tapi nanti kalau skalanya bisa menengah, silakan aja kalau memang ada yang tertarik untuk memilikinya untuk membelinya silakan, tapi yang jelas bukan target utama yang itu (dipasarkan)," katanya.

Ia menyampaikan dari 15 anak binaan di LPKA Kendari hanya 14 orang yang mengikuti pelatihan disebabkan satu orang anak baru masuk pada Senin 8 Juni 2020. Pelatihan ini, kata dia, akan dilaksanakan selama 6 hari dan tetap memperhatikan protokol kesehatan salah satunya menjaga jarak dan tetap menggunakan masker.

"Saya mengarahkan ke teman-teman bahwa saya tidak mau kegiatan yang sifatnya hanya menghabiskan anggaran tetapi betul-betul ada dampak atau outcome yang berkelanjutan, jadi pelatihan ini akan terus kami lakukan demi mengembangkan dan menggali minat para anak-anak binaan dan ketika para anak binaan keluar bisa memanfaatkan keterampilan yang dilatih selama berada dalam LPKA Kendari," katanya.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020