Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengusulkan perluasan tes bagi pedagang di pasar tradisional di Jakarta sehubungan dengan ditemukan puluhan pedagang terpapar COVID-19.

"Karena dengan perluasan testing sebagai bagian dari keseharian normal baru, kita bisa mengidentifikasi klaster-klaster penyebaran COVID-19 di pasar," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat.

Pasar tradisional, kata Sandi, adalah sendi perekonomian yang dampaknya besar. Pasar ini merupakan UKM pencipta lapangan pekerjaan (97 persen) dan penggerak perekonomian hingga 60 persen perekonomian kota.

Sehingga, kata dia, perlu adanya pengaplikasian protokol kesehatan yang tepat seperti penggunaan sarung tangan dan masker maupun pelindung wajah

​​​​Sandiaga menekankan perlunya masyarakat mengikuti dan menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mendorong penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Baca juga: 25 pedagang pasar di Jaktim positif COVID-19
Baca juga: Ikappi: Perlu serius perhatikan penerapan protokol kesehatan di pasar
Baca juga: 51 pedagang di Jakarta positif COVID-19


Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI​​​​) menyebutkan, 51 pedagang pasar di Jakarta terkonfirmasi terpapar virus corona (COVID-19) dari enam lokasi pasar.

IKAPPI menyebutkan, dari 51 pedagang yang terpapar COVID-19 di Jakarta, ada satu pedagang di Pasar Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, meninggal dunia.

Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya mengakui bahwa ada 52 pedagang pasar yang positif terpapar COVID-19.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, 52 pedagang tersebut berasal dari 19 pasar yang dicurigai terjadi penyebaran COVID-19 ketika1.418 pedagang dites uji usap (swab test).
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020