Bangkok (ANTARA) - Pemerintah Thailand, Senin, mencabut aturan jam malam yang diberlakukan lebih dari dua bulan, serta mengizinkan kembali restoran menjual minuman beralkohol.

Kebijakan itu dilakukan setelah Thailand bebas penularan COVID-19 lokal atau dari dalam negeri selama 21 hari.

Thailand, negara di Asia Tenggara dengan populasi 70 juta jiwa, merupakan negara pertama di luar China yang melaporkan kasus COVID-19 pada 13 Januari. Negara itu dinilai cukup berhasil mengendalikan wabah, mengingat hanya 3.135 orang yang tertular penyakit dan 58 di antaranya meninggal dunia.

Sekitar 2.987 pasien COVID-19 di Thailand telah dinyatakan sembuh.

Pejabat setempat mengatakan upaya dini pemerintah mewajibkan masyarakat mengenakan masker di tempat umum sejak Januari merupakan salah satu faktor yang memperlambat penyebaran virus.

Di samping itu, Thailand juga menutup perbatasan serta memberlakukan jam malam. Penutupan perbatasan menyebabkan banyak sektor usaha di Thailand terpuruk.

Sejauh ini, COVID-19, penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) telah menjangkit 7,9 juta jiwa di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 430.000 orang.

Pemerintah Thailand mulai hari ini (15/6) turut membolehkan sekolah dibuka, tetapi hanya kurang dari 120 siswa yang diperkenankan masuk ruang kelas.

Ruang pameran, konser musik, produksi film, tempat bermain, taman hiburan, dan pertandingan olahraga tanpa penonton juga diizinkan beroperasi.

Pub, bar, dan tempat karaoke masih ditutup, tetapi restoran yang telah dibuka sejak dua minggu lalu telah diizinkan menjual minuman beralkohol. Pemerintah mengizinkan restoran buka dengan memberlakukan aturan jaga jarak.

Hari ini (15/6) merupakan kedua kalinya dalam lima hari berturut-turut Thailand nihil kasus COVID-19 baru.

Seluruh kasus baru dalam tiga pekan terakhir ditemukan dalam ruang karantina yang menampung warga Thailand dari luar negeri, kata juru bicara gugus tugas COVID-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin.

Sumber: Reuters

Baca juga: Thailand gembar-gemborkan pariwisata terpercaya di era virus corona


Baca juga: Parlemen Thailand setujui dana Rp849,96 T pulihkan dampak COVID-19

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020