Banjarmasin (ANTARA) - Pada 13 Maret 2020 adalah hari bersejarah bagi Polda Kalimantan Selatan dalam pengungkapan kasus tindak pidana narkoba. Penyelundupan sebanyak 208 kilogram sabu-sabu dan 53.969 butir ekstasi berhasil digagalkan. Jumlah barang bukti yang menjadi rekor tersendiri bagi Polda Kalsel, bahkan disebut-sebut terbesar di luar Pulau Jawa.

Adalah AKBP Budi Hermanto yang memimpin tim pengungkapan di lapangan. Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel ini telah berhasil mengomando anggota hingga dapat mewujudkan tangkapan super besar tersebut.

Rekor barang bukti narkoba yang pernah diungkap Polda Kalsel sebelumnya 32,6 kilogram pada Januari 2020. Dimana Buher, sapaan akrab Budi Hermanto, belum berdinas di Kalsel dan masih menjabat Kapolres Blitar, Polda Jawa Timur.

Namun ungkapan 32,6 kilogram narkoba itu ternyata menjadi pelecut Buher ketika mengemban amanah sebagai Wadir Resnarkoba Polda Kalsel sejak 3 Februari 2020.

Hanya berselang tak lebih dari enam minggu bertugas, Buher berhasil memompa semangat anggota Ditresnarkoba dari gabungan tiga Subdit untuk memecahkan rekor tangkapan terbesar tindak pidana narkoba di Bumi Lambung Mangkurat.

Upaya penyelundupan narkoba dari Malaysia melalui jalur darat masuk di Kalimantan Utara dengan tujuan Kalimantan Selatan berhasil diendus. Tersangka yang mengendarai mobil dicegat di Kabupaten Tabalong, pintu masuk Kalsel perbatasan utara dari Kalimantan Timur.

Baca juga: Polda Kalsel ungkap penyelundupan 212 kilogram sabu-sabu

Bertugas di Reserse Narkoba bukanlah spesialisasi Buher. Dia kenyang pengalaman justru di Reserse Kriminal. Namanya pun mencuat penuh prestasi ketika berdinas di Polda Metro Jaya sebagai pemburu penjahat dengan jabatan di antaranya Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum hingga Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Kemampuannya terasah sejak dipercaya menjadi Kanit Bunuh Culik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Dimana sejumlah kasus besar dari pencurian dengan kekerasan, pemerkosaan dan pembunuhan hingga kasus-kasus melibatkan pesohor ibukota dan aksi kriminal preman kelas kakap berhasil diungkapnya.

Tercatat Buher pernah mendapat penugasan ke luar negeri dalam penangkapan pelaku pembunuhan berencana di Bangkok, Thailand, pada 2013 dan ke Spanyol untuk koordinasi proses ekstradisi pelaku pembunuhan.

Belajar dari semua pengalaman tugas itulah, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 ini nampaknya tak kesulitan ketika harus dihadapkan pada pengungkapan jaringan pengedar narkoba. Pelan namun pasti, pengedar kelas kakap kini jadi targetnya, bak seorang buron pelaku pembunuhan yang selama ini jadi santapan yang diburu.

Kepiawaian ayah dua anak ini dalam mengungkap suatu perkara pidana ternyata sejalan dengan strateginya mengomando tim sangat baik.

Anggota bagi Buher adalah ujung tombak yang harus diasah hingga tajam dan dia sebagai manajer punya tugas memberikan motivasi dan dorongan untuk bisa maju bersama hingga berhasil.

"Kalau saya selalu membuat catatan kecil di balik suatu pengungkapan. Kita tidak hanya melihat bagaimana golnya kasus terungkap, tapi ada rangkaian. By proses, mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi setelah selesai," kata Buher kepada ANTARA di Banjarmasin.

Baca juga: Kapolda Kalsel ganjar penghargaan pengungkap 32,6 kilogram narkoba

Dalam catatan kecil tersebut, Perwira Menengah Polri yang pernah mengikuti pendidikan kejuruan kursus pengawasan di Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat pada 2011 ini selalu melakukan pembagian tugas yang jelas kepada para kepala tim dan anggota hingga melakukan analisa dan evaluasi apa yang sedang dan sudah dikerjakan.

"Ini merupakan catatan kecil bagi saya yang harus dilaksanakan bagi tingkat manajer," beber pria kelahiran Pekanbaru 10 November 1976 itu.

Etos kerja dan jiwa kepemimpinan Buher pun diakui anggotanya, seperti yang diungkapkan Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Kalsel Kompol Ugeng Sudia Permana.

Menurut Ugeng, totalitas jadi ciri dari sosok Buher yang paling dirasakannya bersama anggota yang tergabung dalam pengungkapan 208 kilogram sabu-sabu dan 53.969 butir ekstasi.

"Komunikasinya juga sangat bagus ke semua anggota, sehingga benar-benar kerja tim satu kesatuan dan solid untuk tuntasnya pengungkapan kasus," ucapnya.
 
AKBP Budi Hermanto. (ANTARA/Firman)



Memberikan pengabdian terbaik

Buher telah berdinas di Polri selama 20 tahun. Dia selalu berupaya memberikan pengabdian terbaiknya terhadap organisasi yang telah melahirkan dan menciptakannya sebagai perwira polisi.

Mendapat banyak kepercayaan tugas di Reserse, dia pun menyadari pentingnya membangun jaringan pertemanan seluas-luasnya.

Kemampuan pun terus diasahnya. Banyak metode yang dilakukan Buher untuk selalu belajar dan belajar. Mulai rajin membaca buku, menonton informasi di Youtube hingga melihat berita-berita media.

"Yang paling utama itu human intelligence. Kalau semua bisa kita kelola dengan baik, maka kita bisa memberikan pengabdian terbaik," tuturnya.

Apalagi menuju Hari Ulang Tahun Ke-74 Bhayangkara, Buher mengaku ingin memberikan suatu prestasi yang merupakan wujud apresiasi dan rasa terima kasihnya sebagai insan Bhayangkara kepada organisasi yang sudah membesarkan dan memberikannya peluang meraih kehidupan yang lebih baik.

Pesan dia kepada anggota untuk tetap membangun sinergitas serta memastikan 7 program prioritas Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan 5 program kerja Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dapat dilaksanakan.

"Kita sebagai staf yang dikomando Kapolda, harus selalu siap melaksanakan tugas. Mari bekerja bagi organisasi yang telah membesarkan kita, bekerja atas nama keluarga dan masyarakat," katanya.

Baca juga: Polda Kalsel segera musnahkan barang bukti 221,912 kg narkotika


Penuh inovasi sewaktu Kapolres

AKBP Budi Hermanto pernah menjabat Kapolres sebanyak dua kali yaitu Kapolres Batu dan Kapolres Blitar di Polda Jawa Timur.

Memimpin Polres Batu selama 2 tahun 3 bulan pada periode 2017 hingga 2019, Buher dikenal Kapolres penuh inovasi. Sejumlah kreasi lahir dari ide cemerlangnya. Di antaranya Program Polisi wisata yang bertujuan membantu melayani dan menjaga keamanan serta kenyamanan para wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Kota Wisata Batu.

Kemudian Buher juga menginisiasi terciptanya aplikasi Apel Batu, sebuah aplikasi Android yang dapat membuat masyarakat berinteraksi dengan Polres Batu kapan pun dan dimanapun melalui ponsel.

Polres Batu pun berhasil meraih penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) berkat sejumlah inovasi pelayanan publik yang bebas pungutan liar.

Semasa menjadi Kapolres Blitar, Buher juga mampu memberikan kesan mendalam bagi anggota dan masyarakat.

Meski hanya berlangsung singkat yaitu lebih kurang 4 bulan menjabat dan harus meninggalkan Kabupaten Blitar untuk bertugas ke Polda Kalsel, Buher tak lantas dilupakan begitu saja tanpa kesan.

Melalui Program "Blitar Berbagi Senyum", Buher memberikan Al-Qur'an braile, kursi roda dan kaki palsu bagi kaum disabilitas.

Polres Blitar dikomando Buher, bersama Yayasan Kinasih berhasil menghasilkan karya bernilai ekonomi seperti batik ciprat yang sukses menembus pasar internasional.

 

Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020