Bogor (ANTARA News) - Kehidupan masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang tak pernah lepas dari pengaruh budaya Sunda, diperkenalkan kepada sejumlah pemuda antarbangsa delegasi Konferensi Internasional Pemuda 2009 yang berkunjung ke "kota hujan" itu.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Bogor Aim Halim Hermana di Bogor, Sabtu menjelaskan, salah satu yang ditampilkan dalam kunjungan delegasi pemuda yang berlangsung
pada Kamis (1/10) itu adalah kesenian tradisional musik angklung.

"Umumnya mereka memberikan apresiasi atas musik angklung itu," katanya.

Kepada delegasi yang diantar Asisten Deputi Pengembangan Sumberdaya Pemuda dan Hubungan Internasional pada Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga Adiyati Nurdin itu, Kadisdikpora Bogor
menjelaskan bahwa diilihat dari komposisi penduduk, seperti kota lainnya yang ada di Indonesia, penduduk Kota Bogor terdiri dari berbagai suku bangsa.

Hanya saja, kata dia, di Kota Bogor yang paling dominan adalah suku Sunda. "Secara turun temurun nilai tradisional khas Sunda telah mewarnai kehidupan masyarakat Kota Bogor," kata Aim.

Menurut Daniel salah satu delegasi pemuda dari Spanyol, dirinya merasa kesenian tradisional Sunda yang disuguhkan kepada para delegasi pemuda, seperti pertunjukan angklung dapat diapresiasinya

Ia mengaku bahwa meski di Spanyol ada kesenian mirip dengan angklung, namun dinilai tidak seindah angklung Bogor yang dipertunjukan untuk menghibur mereka.

Sedangkan Park Hyein delegasi pemuda dari Korea mengaku senang berkunjung ke Bogor dan disuguhkan kebudayaan setempat.

"Walaupun saya baru pertama kali datang ke Indonesia, berkunjung ke Bogor ternyata menyenangkan," katanya.

Menurut Adiyati Nurdin, kunjungan para pemuda yang berjumlah 150 orang dari negara di benua Asia, Eropa, Amerika, Afrika dan Australia itu merupakan rangkaian dari Konferensi Internasional Pemuda 2009 yang dilangsungkan di Provinsi Banten tiga hari lalu.

"Kita ingin menunjukkan kepada mereka bahwa di Indonesia banyak daerah-daerah yang menarik yang perlu diketahui oleh para pemuda dari mancanegara, selain Bali dan Yogyakarta, " katanya.(*)

Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009