Kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Virus itu tidak akan pergi begitu saja. Namun, kita harus terus maju
Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis mengatakan bahwa ia yakin negara tersebut dapat bergerak maju dengan mengurangi pembatasan sosial karena dapat merespons dan menangani wabah virus corona baru.

"Akan selalu ada wabah ... kita tidak bisa berhenti-pergi-berhenti-pergi dan kita tidak bisa menyalakan lampu hidup-mati, hidup-mati, hidup-mati (berulang-ulang)," ujar Morrison, mengacu pada pembatasan sosial untuk mengekang penyebaran penyakit mematikan COVID-19.

"Jadi yang saya maksud adalah kita akan terus maju, dan kita membangun perlindungan untuk menghadapi wabah," lanjutnya.

Australia melaporkan kematian COVID-19 pertamanya dalam lebih dari sebulan pada Rabu.

Baca juga: Australia-UNICEF bekerjasama bantu respons Indonesia terhadap COVID-19
Baca juga: Negara bagian Victoria di Australia perpanjang status darurat


Sementara itu, kekhawatiran tentang gelombang kedua wabah COVID-19 membuat ribuan warga Australia antri, kadang-kadang hingga berjam-jam, untuk menjalani tes virus corona.

Jumlah kematian akibat COVID-19 di Australia pada Kamis direvisi menjadi naik setelah tes menunjukkan seorang pria berusia 85 tahun yang meninggal pada bulan April telah terjangkit virus corona.

Australia sekarang telah mencatat 104 kematian dari lebih dari 7.500 kasus infeksi corona.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia memiliki perlindungan untuk mencegah penyebaran virus corona di luar kendali pihak berwenang, saat ia mendesak negara-negara bagian dan wilayah-wilayah untuk terus membuka kembali usaha-usaha besar ekonomi.

"Kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Virus itu tidak akan pergi begitu saja. Namun, kita harus terus maju," kata Morrison kepada wartawan di Sydney.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia catat kenaikan harian terbesar kasus corona dalam dua bulan
Baca juga: Australia mungkin terus tutup pintu bagi pelancong asing hingga 2021

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020