Beberapa hasil riset dan pengujian yang dilakukan Balitbangtan menunjukkan pangan lokal ini mempunyai khasiat dan manfaat untuk menjaga imun kita
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan pangan lokal yang banyak tersebar di penjuru Tanah Air memiliki potensi untuk meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Beberapa hasil riset dan pengujian yang dilakukan Balitbangtan menunjukkan pangan lokal ini mempunyai khasiat dan manfaat untuk menjaga imun kita," kata Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry saat membuka seminar nasional online bertema "Peran Pangan Fungsional dan Neutraseutikal dalam Meningkatkan Sistem Imun Mencegah COVID-19", di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, hingga saat ini vaksin COVID-19 belum ditemukan karena memerlukan waktu panjang. Sementara COVID-19 penyebab pandemi cepat mereplikasi dan bermutasi. Hasil riset menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 yang ada di Eropa berbeda dengan yang ada di Asia maupun di Indonesia.

Untuk itu, lanjutnya, kedisiplinan dalam menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan lain-lain sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Tak kalah pentingnya adalah menjaga daya tahan tubuh. Pilihan kita adalah memperbaiki nutrisi dengan cara menyiapkan dan memilih pangan yang memang bermanfaat bagi daya tahan tubuh," katanya.

Baca juga: Kementan luncurkan inovasi produk tangkal Corona berbahan eucalyptus

Indonesia, ujar Fadjry, mempunyai pangan lokal tersebar dari Sabang sampai Merauke yang setiap provinsi memiliki sumber daya pangan lokal yang cukup memadai.

Oleh karena itu, Balitbangtan akan mendorong beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT)  untuk terus mencoba mencari potensi dari sekian banyak pangan lokal dan obat herbal yang bisa memberikan solusi-solusi untuk menekan perkembangan COVID-19.

Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Prayudi Samsuri mengatakan pihaknya siap menyediakan dan menginformasikan sumber pangan yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga sistem imun serta mencari potensinya sebagai antivirus.

Pangan fungsional, tambahnya, merupakan pangan dan bahan makanan yang dapat memberikan manfaat selain sebagai fungsi nutrisi dasar tetapi juga memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan, pertahanan tubuh, dan meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

"Di dalam masyarakat, pangan fungsional ini biasa disebut sebagai makanan kesehatan," katanya.

Baca juga: Balitbangtan gandeng swasta kembangkan eucalyptus sebagai anti Corona

Sementara neutraseutikal, menurut dia, berasal dari kata nutrisi dan farmasi yaitu bahan makanan yang memiliki potensi selain memberikan nutrisi juga mencegah dan mengatasi penyakit serta memberikan keamanan efek terapi.

"Indonesia memiliki kekayaan biodiversity luar biasa yang berpotensi sebagai pangan fungsional dan neutraseutikal. Di masa COVID-19 ini kita mengambil peran untuk menggali potensi kekayaan alam tersebut agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan bahkan jadi antivirus Corona," kata Prayudi.

Pada kesempatan tersebut Kepala Balitbangtan meluncurkan buku saku berjudul "Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster" yang disusun BB Pascapanen.

Fadjry berharap buku ini bisa menjadi referensi tambahan dalam mengenal pangan dan cara pengolahannya untuk dimanfaatkan untuk menjadi potensi antivirus dan peningkatan daya tahan tubuh.

"Buku ini akan mengedukasi masyarakat bahwa tidak semua bisa diselesaikan dengan medical solution dengan menggunakan vaksin. Kita bisa menyiapkan dari awal dengan mengonsumsi nutrisi yang sehat dan seimbang supaya kita tidak terserang COVID-19. Kalau daya tahan tubuh kita kuat, mudah-mudahan virus itu menjauh dari kita,” katanya.

Baca juga: Balitbangtan tetap layani uji alsintan selama pandemi COVID-19

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020