Jadi dua-duanya (pemulihan pandemi dan dampak ekonomi), menurut para ahli diperkirakan akan selesai pada tahun 2022
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata periode 2014-2019 Arief Yahya menilai pemulihan pandemi COVID-19 dan dampak ekonominya diperkirakan akan selesai pada tahun 2022.

"Jadi dua-duanya (pemulihan pandemi dan dampak ekonomi), menurut para ahli diperkirakan akan selesai pada tahun 2022," ujar Arief Yahya dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa.

Menurut Arief, hampir semua ahli menilai bahwa pemulihan ekonomi global pascapandemi tidak bisa bergerak cepat, bergeraknya lambat dan bergelombang.

Ada dua hal besar terkait hal ini, pertama penanganan krisis kesehatan, isu-isu kesehatan yang berdampak terhadap perekonomian yang kalau dibiarkan dan tidak ditangani akan berdampak pada sektor sosial. Hal kedua adalah penanganan dampak ekonominya akibat pandemi.

Mantan Menpar tersebut juga memaparkan fase dampak-dampak COVID-19 terhadap perekonomian. Fase awal yang dikenal sebagai first shock merupakan fase dampak ekonomi ketika wabah COVID-19 bermula.

"Kalau yang fase aftershock mulai kita rasakan sekarang, di mana terjadi PHK dan sejumlah perusahaan gulung tikar dan sebagainya," kata Arief Yahya.

Namun, lanjut dia, ada juga yang bersifat positif di fase aftershock ini yakni kebangkitan nasionalisme, hal seperti ini bisa ditebak karena memiliki musuh bersama yakni Covid-19 sehingga membuat masyarakat bersatu.

Kemudian karena pergerakan barang mengalami keterbatasan akibat dampak penguncian di sejumlah negara, maka pergerakan barangnya hanya akan relatif terjadi di tempat-tempat dekat.

Mantan Menpar itu juga menyampaikan bahwa para ahli juga menilai di fase aftershock ini juga diperkirakan akan terjadi kolaps atau tumbangnya kawasan Eropa.

Dalam paparannya, Arief Yahya menyampaikan bahwa di fase aftershock sejumlah negara mulai mencabut kebijakan penguncian secara bertahap, kemudian mengambil sejumlah langkah dalam memitigasi gelombang kedua Covid-19.

Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa menurut para ahli vaksin COVID-19 akan ditemukan dan disebarluaskan secara masif pada tahun 2021, yang berhasil meredam gelombang krisis pandemi tersebut baik dalam sektor kesehatan maupun ekonomi.

Selepasnya dunia menjalani pemulihan sepenuhnya menuju normal baru pada tahun 2022, usai vaksin ditemukan.

Baca juga: Paparkan langkah pemerintah, Sri Mulyani: Krisis kali ini beda sekali
Baca juga: Presiden ingatkan warga miliki perasaan sama krisis ekonomi-kesehatan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020