Jakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta menyampaikan bahwa pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diharapkan meningkatkan minat kunjungan wisatawan sehingga memperbaiki ekonomi.

"Penurunan sektor pariwisata terasa sekali, seperti pada kunjungan wisatawan Januari-April 2020 hanya 4,9 juta saja. Padahal di periode sama tahun lalu bisa samai 12,68 juta," papar Kepala Disparekraf Provinsi DKI Cucu Ahmad Kurnia di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan pendapatan pajak juga turun dari proyeksi Rp7,3 triliun kini realisasi dari awal tahun sampai Mei hanya Rp1,7 triliun saja.

Ia berharap kuartal ketiga dan keempat tahun ini ekonomi DKI Jakarta mulai naik lagi dengan adanya pelonggaran PSBB.

Baca juga: Jelajah kuliner & budaya Betawi lewat tur virtual keliling ibu kota

Ia menyampaikan bahwa salah satu faktor adanya pelonggaran PSBB adalah rasio penularan DKI yang kini di bawah satu, dibanding sebelum PSBB yang rasionya 4.

"Artinya, satu orang positif memiliki potensi penularan sampai ke empat orang," ucapnya.

Pelonggaran PSBB, lanjut dia, termasuk sektor-sektor pariwisata yang bertahap seiring mulai dibukanya kembali tempat wisata seperti Ragunan, Ancol.

"Masih ada faktor was-was. Ragunan kalau weekend bisa mencapai 30 ribu pengunjung, sekarang 1.000 saja. Ancol juga biasanya 20 ribu sekarang hanya 5.000. Mal juga begitu, dengan izin kapasitas 50 persen, pengunjungnya hanya sampai 40 persen saja," katanya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sedianya akan membuka kembali fasilitas pariwisata lain mulai dari arena permainan, bola sodok, bowling, sampai kegiatan MICE luar ruang.

Baca juga: Upaya Jakarta ramah wisata belanja di tengah pandemi COVID-19

"Namun kesemuanya akan dilakukan dengan tingkat kehatian-hatian dan protokol ketat. Karena setelah PSBB mulai dilonggarkan, rasio penularan malah meningkat di atas satu," ucapnya.

Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, Endang Budi Hastuti menilai DKI Jakarta terbilang cukup baik dalam penanganan COVID-19 meski masih masuk dalam sepuluh besar provinsi dengan kasus terbanyak bersama Jawa Timur, Sulawesi Selatan, sampai Sumatera Utara.

"Pelonggaran PSBB DKI terhitung cermat walau peningkatan terjadi terus. Ini penting untuk melakukan pelonggaran secara berkala di tengah pandemi belum mereda, karena sektor perdagangan harus berjalan terus agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup," katanya.

Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menambahkan bahwa wisatawan dengan destinasi jarak dekat harus menjadi prioritas mengingat masyarakat masih waspada untuk berlibur jarak jauh.

"Efek untuk pariwisata ini memang cukup dalam bagi ekonomi, kalau pariwisata mau balik lagi seperti dulu mungkin baru 2022 atau 2023," ujarnya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020