Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta makin menggencarkan pelaksanaan rapid diagnostic test COVID-19 atau pemeriksaan awal untuk mendeteksi antibodi terkait virus corona terhadap pedagang di pasar tradisional setelah pekan lalu menyasar pada pelaku perdagangan itu.

"Kalau hari ini rapid test di enam pasar, minggu kemarin yang pertama di Grosir Piyungan, Pasar Bantul, Pasar Janten, Pasar Ngipik, dan mulai tanggal 6 Juli sampai 14 Juli seluruh pasar," kata Plt Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bantul Budi Nur Rokhmah saat dihubungi di Bantul, Senin.

Menurut dia, enam pasar tradisional yang menjadi lokasi pemeriksaan awal terkait virus corona oleh Dinkes bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul itu antara lain Pasar Sorobayan, Pasar Pundong, Pasar Jodog, Pasar Piyungan dan Pasar Sungapan dan Pasar Janten.

Baca juga: Tes usap COVID-19 massal Dinkes Bantul tidak temukan hasil positif

"Sudah kita jadwalkan pelaksanaan rapid test pedagang di semua pasar, mulai hari ini 6 Juli berturut-turut sampai 14 Juli. Kalau (rapid test) yang awal-awal hasilnya sudah ada," katanya.

Budi Nur Rokhmah mengatakan, total pedagang pasar yang menjadi target sasaran rapid test massal sebanyak 8.582 orang yang tersebar di seluruh pasar se-Bantul berjumlah 40-an pasar, baik pasar tingkat kecamatan dan pasar tingkat desa.

Dalam pelaksanaan rapid test COVID-19 massal terhadap pedagang pasar di Bantul akan dilakukan pemantauan mandiri oleh petugas Puskesmas terdekat, dan juga oleh petugas kesehatan dari Dinkes Bantul.

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan rapid test bagi karyawan toko Grosir Piyungan menyebutkan pada rapid pertama sebanyak 38 orang hasil negatif semua, kemudian pada rapid kedua terhadap 35 orang hasilnya juga reaktif semua.

Baca juga: Gugus Tugas agendakan tes cepat massal setelah Rhoma tampil di Bogor

Kemudian di Pasar Bantul, dalam rapid pertama terhadap 465 pedagang, 12 orang dinyatakan reaktif, namun setelah dilakukan tes swab negatif semua, sedangkan dalam rapid kedua terhadap 151 pedagang hasilnya negatif.

Selanjutnya di Pasar Janten, dalam rapid pertama terhadap 36 orang, hasilnya satu orang reaktif (dari Kota Yogyakarta), kemudian rapid kedua dilaksanakan pada Senin (6/7) sore ini.

Kemudian pelaksanaan rapid test di Pasar Ngipik Banguntapan, dalam rapid pertama kepada 96 orang, satu orang dinyatakan dan masih menunggu hasil tes swab. Sedangkan untuk rapid kedua di pasar Ngipik akan dilakukan pada 8 Juli 2020.

Sedangkan hasil dari rapid test pada Senin (6/7), di Pasar Sorobayan dari sasaran sebanyak 242 orang, dua orang reaktif, di Pasar Sungapan dari 95 pedagang yang dirapid, empat orang dinyatakan reaktif, kemudian di Pasar Pundong dari 283 pedagang, satu orang reaktif.

"Selanjutnya di Pasar Piyungan dari jumlah 167 orang, yang reaktif satu orang, non reaktif 166 orang, kemudian di Pasar Jodog dari sebanyak 129 pedagang yang dites, semuanya non reaktif," katanya.

Baca juga: Gubernur Sulsel minta pemda tes cepat massal untuk warga bepergian
Baca juga: Tes usap massal kepada satu persen warga Payakumbuh dimulai
Baca juga: Ratusan ASN Pemkab Banyumas jalani tes usap COVID-19

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020