Menurut saya di Kaltim ini perlu kita lihat hilirisasi apa yang harus kita lakukan karena itu yang akan banyak nanti membantu kita. ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengembangkan hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pascapandemi COVID-19,

"Menurut saya di Kaltim ini perlu kita lihat hilirisasi apa yang harus kita lakukan karena itu yang akan banyak nanti membantu kita. Kepada para pemimpin di Kaltim, baik Gubernur, Wali Kota, dan Bupati saya minta hal ini dipikirkan. Jadi bukan hanya gali dan ekspor saja, bukan itu lagi karena itu nanti habis. Maka kita buat supaya betul-betul ada nilai tambah," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Permintaan itu disampaikan Luhut saat menjadi narasumber pada Webinar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltim Periode Mei 2020 dari Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Jumat.

Baca juga: Luhut: Indonesia-UEA akan kerja sama produksi satu juta vaksin/tahun

Sektor pertambangan dan perkebunan dinilai memberi kontribusi sangat signifikan terhadap pertumbuhan PDB Kaltim.

Selain ekspor batu bara dan migas, minyak kelapa sawit (CPO) juga menjadi komoditas ekspor yang menunjang ekonomi provinsi tersebut. Luhut pun mengapresiasi potensi ekonomi Kaltim yang pada dasarnya sudah cukup baik.

Namun, menurut dia, pemerintah daerah perlu mengembangkan sektor pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor.

"Menurut saya kenapa tidak diajak dari pihak tambang itu untuk membantu membangun politeknik yang berkualitas, misalnya politeknik khusus tambang seperti yang terjadi pada industri di Morowali dan sebagainya. Bersama dengan Pemda, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Perindustrian sehingga kualitas pendidikannya juga jalan. Tenaga pengajarnya nanti dari daerah tersebut, itu suatu proses yang butuh waktu. Saran saya Pemda harus berinisiatif melakukan pengembangan SDM tersebut," terangnya.

Baca juga: Pengamat soroti potensi dominasi perusahaan tambang terhadap SDA

Melalui pengembangan energi terbarukan, Luhut juga berharap dapat mendorong investasi baru dan memberi nilai tambah pada sektor ekonomi yang sudah ada.

"Terkait investasi, yang perlu diperhatikan adalah jangan membawa teknologi yang merusak lingkungan, walaupun kita ingin mendapatkan investor. Dan investasi Renewable Energy & Green Industry, itu adalah masa depan. Peluangnya cukup besar, oleh karena itu potensi-potensi yang ada perlu dilihat dan dilakukan studi lebih lanjut," katanya.

Pemda juga dinilai perlu menyusun rencana strategis agar investasi sektor itu dapat berkembang serta memitigasi tren peningkatan gini ratio ketika ekonomi global dan nasional yang kembali menggeliat pascapandemi.

Pemerintah pusat pun, lanjut Luhut, siap memfasilitasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam rangka membantu realisasi investasi yang memberi nilai tambah ekonomi, sosial dan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020