Makassar (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melalui Unismuh Medical Center (UMC) menggelar swab test secara gratis bagi para dokter yang menangani pasien COVID-19 se Sulawesi Selatan.

Direktur UMC, dr Dian Ayu Fitriani, MARS di Makassar, Jumat, menyampaikan pelaksanaan swab test atau tes usap gratis tersebut berlangsung atas kerja sama dengan pihak Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sulsel.

Ia mengemukakan bahwa tes usap itu dilakukan sebagai salah satu upaya pelibatan pihak Unismuh Makassar dalam rangka memutus mata rantai COVID-19 di Sulsel.

"Latar belakang kegiatan inj untuk membantu memutuskan mata rantai COVID-19 terutama pada teman-teman tenaga kesehatan, sebagai pihak yang rentan dan berisiko tinggi dalam penyebaran virus corona," ujarnya.

Baca juga: Unismuh Makassar fasilitasi dosen dan staf lakukan tes cepat

Baca juga: Unismuh Makassar tambah subsidi kuota mahasiswa jadi Rp500 ribu


Meski dilakukan kepada dokter, dr Dian mengurai bahwa pemeriksaan tes usap ini tidak serta merta dilakukan kepada siapa saja (dokter), namun tetap sebagai skrining awal untuk indikasi COVID-19, misalnya kontak terakhir dengan pasien COVID-19 dan memiliki gejala.

"Ini kita lakukan agar program ini tepat sasaran. Maka dari itu kita utamakan dokter-dokter yang ada di klinik atau pun dokter umum di puskesmas. Meski memang kebanyakan para dokter telah dijamin oleh instansi tempat kerjanya," ujarnya.

Tes usap gratis ini telah digelar sejak 5 Juni 2020 dengan target awal sebanyak 200 orang, namun hingga pelaksanaannya, peserta telah mencapai 259 orang.

"Kita menyebar formulir ke rumah sakit, bagi yang berminat silahkan mendaftar karena memang ada beberapa RS tidak memfasilitasi dokternya melakukan pemeriksaan deteksi dini melalui tes usap," katanya.

Hadir sejak tahun 2015, UMC merupakan klinik pratama yang berada di bilangan Jalan Talasalapang Makassar, pengelolaannya dinaungi oleh Fakultas Kedokteran Unismuh mulai tahun 2020.*

Baca juga: Unismuh Makassar salurkan bantuan untuk korban banjir Luwu Utara

Baca juga: Pengamat: Pilkada pada masa pandemi rawan kecurangan


Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020