Serang (ANTARA News) - Sebagai ungkapan kekesalan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang tidak memperhatikan terminal, Senin, ratusan sopir angkutan kota (angkot) Kota Serang menanami terminal Pakupatan Kota Serang dengan pohon pisang dan ikan lele.

Berdasarkan pantauan, ratusan sopir angkot dibantu puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas),menanam pohon pisang dan ikan lele tepat di jalan masuk Terminal Pakupatan yang berlubang dan tergenang air. Jalan itu berlubang sekitar 10 meter persegi dengan kedalaman 30-40 Cm.

Akibat dari aksi yang dilakukan ratusan pengunjuk rasa tersebut, arus lalu- lintas dari dan menuju terminal menjadi macet, sehingga petugas terminal terpaksa hanya menggunakan satu pintu saja.

Para pengunjung terminal serta sopir angkutan umum tampak mendukung aksi itu, dengan memberikan tepuk tangan kepada para pengunjukrasa.

"Terus pak tanam pohon dan ikan lelenya, kalo bisa jadi pemancingan saja, jangan jadi terminal," teriak sopir bus jurusan Jakarta Merak dari dalam mobilnya.

Sebenarnya kondisi jalan dalam terminal antar kota antar provinsi tersebut hampir seluruhnya mengalami rusak parah, namun yang paling berat adalah tepat di pintu masuk terminal.

"Apalagi musim hujan pak, sudah lubangnya dalam, campur lumpur lagi, " kata Sandra Irawan, Kordinator Hamas.

Keluhan masyarakat dan sopir angkot ini sudah dikemukakan kepada Pemkot Serang beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada langkah nyata dari pihak pemerintah, untuk memperbaiki kondisi terminal itu.

Sandra juga mengatakan, aksi yang dilakukan mahasiswa dan sopir angkot tersebut, sebagai bentuk protes kepada Pemkot Serang yang tidak ada perhatiannya terhadap terminal tersebut

"Kami sopir angkutan yang setiap hari masuk terminal ini sangat risih melihatnya mas, kondisinya sangat parah,lubang-lubang itu menjadi kolam yang bertebaran di dalam terminal, " kata Solihin, salah satu sopir angkot.

Bagi sopir angkutan umum, jalan berlubang lebar dan dalam itu bisa membuat kendaraan mudah rusak. Kendaraan juga tak bisa lancar karena harus menghindari lubang-lubang jalan.

"Kalau tak hati-hati, as roda bisa patah. Jalannya sudah tak ada yang bisa dipilih," kata encep, sopir angkot jurusan Pakupatan-Kepandean.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Serang Edinata Sukarya mengatakan, pemerintah bukan tidak ada memperhatikan kondisi Terminal Pakupatan, tetapi karena saat ini masih dalam masa peralihan dari Kabupaten Serang ke Kota Serang.

"Selain masa peralihan itu, saat ini belum ada dana di kas Pemerintah, sehingga perbaikan belum bisa dilakukan. Kami sudah mengusulkan untuk perbaikan, mungkin tahun depan (2010) baru bisa kami lakukan perbaikan, kalau sekarang pemerintah tidak punya dana," kata Edinata.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009