Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk melakukan penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi energi melalui "co-firing" Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang menggunakan pellet "Refuse derived fuel".

Penandatanganan naskah kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB dengan PT Indonesia Power, dan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, dengan Yayasan ICLEI Indonesia, di gelar di kantor PLTU Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Kepala Dinas LHK NTB, Madani Mukarom, Kepala Dinas ESDM NTB, Muhammad Husni, dan Senior Manajer Pembangkitan, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, Edison Raja Gukguk.

"Hari ini merupakan hari bersejarah. Kerja sama yang terjalin antara Pemerintah Provinsi NTB, dengan PLN ini mungkin terlihat sederhana tetapi sesungguhnya memliki makna yang luar biasa," kata Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.

Ia mengatakan sungguh-sungguh dalam melaksanakan program "Zero Waste" atau nol sampah dan memelihara lingkungan.

Menurut perempuan yang akrab disapa Umi Rohmi itu, pengolahan sampah memang harus dilakukan dari hulu ke hilir. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi NTB berupaya agar bagaimana sampah bisa menjadi berkah, bukan jadi musibah, caranya yaitu harus ada teknologi dan usaha yang lebih keras.

"Hal itu merupakan langkah baru dan terus dilakukan penelitian atau riset untuk kedepan dan benar-benar menjadi solusi pengelolaan sampah di NTB, dan Indonesia," ujarnya.

Melalui riset tersebut,  nantinya aktivitas pengolahan sampah anorganik bisa dilakukan secara optimal sehingga memberi kebaikan bagi lingkungan sekitar.

Umi Rohmi juga sangat yakin perbaikan dari anorganik bisa terus diperjuangkan, supaya solusi dari pengolahan sampah bisa diselesaikan bersama.

Pemerintah Provinsi NTB juga berterima kasih kepada PT Indonesia Power selaku anak perusahaan PLN yang mengelola PLTU Jeranjang dan saat ini bekerja sama dalam hal pengolahan sampah menjadi pellet bahan bakar.

"Tidak ada artinya pabrik berdiri tanpa pemeliharaan, sehingga itulah yang menyebabkan alat tidak terawat. Untuk itu, saya berharap agar kerja sama ini bisa terus ditingkatkan dan menjadi contoh untuk Indonesia, dan membawa berkah bagi semua masyarakat," kata Umi Rohmi.

Sementara itu, Senior Manajer Pembangkitan, PLN UIW NTB, Edison Raja Gukguk, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas penandatanganan kerja sama antara pihaknya dengan Pemerintah Provinsi NTB.

Menurut dia, teknologi PLTU Jeranjang dari waktu ke waktu selalu diperbarui dan semakin baik. Terbukti dengan adanya kontrol dalam hal kinerja.

"Demikian juga dengan rencana kedepan untuk memanfaatkan sampah olahan yang bisa digunakan menjadi bahan bakar," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020