Korban sudah buat laporan, tapi karena kelelahan, untuk buat BAP (berita acara pemeriksaan) ditunda
Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pihaknya masih akan meminta keterangan korban pencurian cek miliaran rupiah bermodus pecah kaca mobil, di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan.

"Korban sudah buat laporan, tapi karena kelelahan, untuk buat BAP (berita acara pemeriksaan) ditunda," kata Budi di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan akan meminta keterangan kedua korban guna memastikan kerugian cek yang telah dicuri tersebut.

"Akan kita pastikan dulu, tapi berdasarkan keterangan sementara korban, cek sudah diblokir ke bank, tapi nanti akan dicek kembali setelah di BAP," kata Budi.

Sebelumnya, dilaporkan adanya kasus pencurian cek bernilai Rp41,2 miliar dan uang tunai ratusan juta dengan modus pecah kaca mobil yang terjadi di jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, milik KH Habib Afifudin (52) dan Zein Januar (60).

Baca juga: Polrestro Jaksel selidiki pencurian modus pecah kaca mobil di Kemang

Keduanya, adalah rekan kerja di sebuah perusahaan di kawasan Jakarta.

"Jadi yang hilang itu tas punya saya dan juga milik Habib Afifudin," kata Zein Januar kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Zein menyebutkan, pencuri membawa kabur tas merk Gucci warna hitam miliknya. Di dalam tas tersimpan barang-barang berharga berupa cek senilai Rp41,2 miliar.

Lalu, cek senilai Rp736 juta, stempel perusahaan, surat kuasa atas nama perusahaannya, buku tabungan, kartu ATM, serta surat-surat penting lainnya.

"Biasanya saya tidak pernah bawa-bawa stempel dan surat kuasa saya, tapi kali ini saya bawa," ujar Zein.

Baca juga: Habib Udin jadi korban pencurian modus pecah kaca mobil di Kemang

Sedangkan tas milik Habib Afifudin berisi uang tunai senilai Rp550 juta serta sejumlah cek yang tak disebutkan nominalnya.

Menurut Zein, cek senilai Rp41,2 miliar digunakan untuk pembayaran sarden dan minyak, sedangkan cek senilai Rp736 juta untuk pembayaran gula.

"Semuanya uang pembayaran itu untuk keperluan bansos (bantuan sosial)," kata Zein.

Sedangkan cek dan uang Rp550 juta yang dimiliki oleh Habib Afifudin adalah untuk biaya pembangunan pondok pesantren di wilayah Banten.

"Kalau Habib Afifudin itu pimpinan Pondok Pesantren Banten," kata Zein.

Baca juga: Cek Fakta: Cegah pencurian PIN ATM, tekan tombol "cancel" dua kali

Zein mengatakan tas miliknya disimpan di kursi depan samping supir, sedangkan tas milik Habib Afifudin berada di kursi belakang.

Pelaku pencurian memecahkan kaca depan sebelah kanan (bagian supir) untuk mengambil barang-barang milik korban.

Peristiwa pencurian tersebut terjadi Rabu (22/7) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Saat kejadian, kedua korban sedang makan buka puasa tidak jauh dari lokasi mobil terparkir.



 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020